"Ekspor kita melampaui US$ 200 miliar," ujar Plt Kepala BPS Suryamin dalam jumpa pers di kantor pusat BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Rabu (1/2/2012).
Suryamin menyebutkan nilai ekspor Indonesia di 2011 naik 29,05% dibandingkan dengan nilai ekspor 2010. Sementara di Desember 2011 saja, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 17,2 miliar atau naik 2,19% dibandingkan Desember 2010.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara tujuan barang ekspor Indonesia terbesar adalah China dengan nilai US$ 21,6 miliar, Jepang US$ 18,33 miliar, dan Amerika Serikat dengan nilai US$ 15,69 miliar, ASEAN US$ 32,22 miliar, serta Uni Eropa US$ 20,45 miliar.
Namun, Suryamin menilai pencapaian target ekspor juga diiringi dengan pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor. DI Desember 2010, nilai impor Indonesia mencapai US$ 16,34 miliar atau naik 24,28% dibandingkan 2010.
Secara nominal, dari Januari hingga Desember 2011, nilai impor Indonesia mencapai US$ 177,3 miliar atau naik 30,69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Komoditas impor Indonesia masih didominasi mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$ 24,68 miliar dan mesin dan peralatan listrik dengan nilai US$ 18,23 miliar.
Negara pengekspor barang ke Indonesia terbesar masih China dengan nilai impor US$ 23,53 miliar, Jepang US$ 19,31 miliar, Amerika Serikat dengan nilai US$ 10,67 miliar, ASEAN US$ 29,72 miliar, serta Uni Eropa US$ 12,4 miliar.
Dengan demikian, lanjut Suryamin, pada Desember 2011 Indonesia mencatat surplus US$ 858,5 juta. Sedangkan secara kumulatif, terjadi surplus perdagangan sebesar US$ 26,32 miliar di 2011.
(nia/dnl)











































