Pemerintah Serius Bangun Jalur Trans Sumatera

Jakarta - Pemerintah berusaha menggenjot ekonomi di kawasan Sumatera. Untuk menunjang cita-cita itu, pemerintah akan membangun jalur Trans Sumatera.

Rencana pemerintah itu disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa saat berbicara dalam Konvensi Media Massa dalam rangkaian Hari Pers Nasional di Bahagia Convention Centre, Jambi, Rabu (8/2/2012).

 Dalam acara ini, Menteri BUMN Dahlan Iskan dan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung juga menjadi pembicara. Hadir dalam acara ini para tokoh pers nasional, para pemimpin redaksi media massa, para aktivis pers, pejabat Pemprov Jambi, dan masyarakat Jambi.

Menurut Hatta, rencana pembangunan jalur Trans Sumatera ini mengarah pada 'Sumatera highway' yang diproyeksikan sebagai jalur khusus ekonomi di kawasan Sumatera. Proyek ini akan menelan dana sebesar Rp 60 triliun.

"Rancangan pembangunan ini tengah disusun Kementerian Pekerjaan Umum dengan alokasi anggaran Rp 60 triliun. Jadi ini bukan hanya wacana, pemerintah serius, tidak usah diragukan," kata Hatta.

Pembangunan jalur ini sejalan dengan rencana pembangaunan Jembatan Selat Sunda (JSS) yang saat ini dalam proses penyusunan feasibility study. Hatta yakin pembangunan jalur Trans-Sumatera ini akan bisa meningkatkan perekonomian di pulau Sumatera, termasuk Jambi.

Sementara itu, Chairul Tanjung dalam acara yang sama memaparkan tentang kue ekonomi di Pulau Sumatera yang terus meningkat dari tahun ke tahun. "Kue ekonomi di Sumatera naik terus selama lima tahun terakhir, sedangkan di Jawa memiliki trend menurun," kata Chairul.

Chairul yakin bahwa perekonomian Sumatera bisa terus digenjot, asal ada kerja keras, termasuk dari pemerintah daerahnya. Pembangunan infrastruktur akan memiliki peranan sangat penting dalam upaya meningkatkan perekonomian Sumatera. "Saya yakin Jambi tidak ada opsi kejepit, yang ada hanya hanya Jambi bangkit," kata Chairul.

Sedangkan Dahlan Iskan mengimbau kepada Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) untuk membuat keputusan yang cepat terkait pembangunan infrastruktur dan pelabuhan Ujung Jabung di Jambi. "Putuskan saja dengan cepat, apakah akan membangun transportasi sungai Batanghari atau membangun jalan raya," ujar Dahalan.

Dahlan juga mendukung sepenuhnya pembangunan relokasi Bandara Sultan Thaha. "Saya datang agak terlambat, karena saya tadi melihat pembangunan bandara baru, untuk mengetahui apa yang dibutuhkan, apa kekuranganna dan lain-lain," kata dia.

Saat ini, pembangunan Sultan Thaha masih berlangsung. Lokasi bandara baru hanya terpaut 1 KM dari bandara Sultan Thaha yang lama.

(asy/ang)