Para Menteri Masih Bingung Ide Penyatuan Zona Waktu Versi Hatta

Para Menteri Masih Bingung Ide Penyatuan Zona Waktu Versi Hatta

- detikFinance
Senin, 12 Mar 2012 20:46 WIB
Jakarta - Wacana pengubahan tiga perbedaan waktu menjadi satu zona waktu di seluruh wilayah Indonesia belum banyak dimengerti para menteri. Ini baru ide awal Menko Perekonomian Hatta Rajasa.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, ide dari Hatta tersebut belum didiskusikan di internal pemerintahan.

"Untuk zona waktu belum ya karena ini baru kemarin disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian. Tetapi intinya yang kami tangkap, di internal pemerintah belum didiskusikan," jelas Armida di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (12/3/2012).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Armida menebak, Hatta merencanakan untuk menyatukan semua zona waktu di Indonesia ke waktu Indonesia Bagian Tengah (WITA). "Semua convert ke yang tengah yaitu WITA. Yang WIB ke tengah dan yang WIT ke tengah. Nanti waktunya, kita akan sampai dengan Singapura," kata Armida.

Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan setuju dengan penyatuan zona waktu namun belum mengerti apa yang akan terjadi. Agus hanya berpendapat kurang tepat jika waktu Indonesia bagian Barat (WIB) disatukan, karena akan mengurangi produktivitas.

"Jadi saya rasa kalau ada wacana tiga waktu diubah, saya dukung walaupun belum tahu idenya seperti apa. Tapi kalau hanya dibikin satu waktu, Indonesia yang sebegini lebarnya begitu dari Aceh sampai Merauke, kalau satu waktu mungkin mesti dikaji dengan hati-hati," tutur Agus Marto.

Kepala Divisi Humas dan Promosi KP3EI, Edib Muslim pun menyebut ide penyatuan zona waktu Indonesia adalah buah pikiran Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa.

Penyamaan waktu antara indonesia barat, tengah, dan timur diyakini akan dapat mengangkat 20% PDB Indonesia. Sebab ada angkatan kerja berjumlah 190 juta orang yang akan melakukan pekerjaannya secara bersama-sama.

Sementara saat ini angkatan kerja di Indonesia bekerja dalam waktu yang tidak sama. Saat penyatuan waktu, maka dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi karena ada produktivitas yang sama-sama bergerak.
(dnl/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads