"Malaysia hanya beli sarang burung walet kita Rp 5 juta per kilo dan itupun melalui jalur ilegal, sangat murah sehingga merugikan secara ekonomi," kata Menteri Pertanian Suswono dikutip di situs Kementan, Sabtu (5/5/2012).
Padahal kata Suswono, China mau membeli dengan harga mencapai Rp 37 juta per kg. "Tentunya disparitas ketika menjual ke Malaysia dengan harga Rp 5 juta per kilo kita tentu dirugikan secara ekonomi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, saat ini pemerintah Indonesia menjamin kepada pengusaha sarang burung walet bisa langsung mengekspor ke China, tanpa harus melewati pihak ketiga yakni Malaysia.
"Kita sudah ada penandatanganan protokol ekspor sarang walet antara Indonesia-China, Jadi sekarang sudah dapat dilakukan ekspor langsung ke China. Ada standardisasi yang dijadikan standar bersama antara China dan Indonesia dan saat ini sedang dibahas secara teknis,"jelasnya.
Ditambahkan Suswono, dengan standar tersebut maka terjadi transparansi antara kedua belah pihak. Misalnya ada komplain dari China maka langsung dapat dicari asal eksportirnya. Sebaliknya, bagi Indonesia standar tersebut menguntungkan dari sisi harga jualnya.
"Sebagaimana diketahui, sebelum ada kesepakatan bersama itu belum ada pengaturan secara khusus tentang ekspor sarang burung walet tersebut. Oleh karena itu, ada pihak yang memanfaatkan celah dengan mudah yaitu dengan mengekspor secara ilegal tanpa ada jaminan mutu," tutup Suswono.
(rrd/dnl)