Sembilan varietas baru tersebut untuk tanaman tomat, kacang panjang dan timun. Khusus untuk tomat Ewindo juga meluncurkan varietas yang tahan terhadap virus gemini sekaligus tahan penyakit layu.
“Kami terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendapatkan varietas unggul yang tahan terhadap serangan penyakit tanaman khususnya virus gemini. Harapan kami varietas baru ini dapat memenuhi kebutuhan para petani akan benih yang bermutu dan tentunya memberikan hasil yang maksimal,” tutur Direktur Sales dan Marketing Ewindo, Afrizal Gindow dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (13/5/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecenderungan serangan virus gemini yang ditandai dengan munculnya warna kuning pada daun, keriting, kerdil, dan tidak bisa berproduksi dari tahun ke tahun terus meningkat. Selain itu, jenis tanaman yang diserang tidak hanya tomat tetapi juga cabe, timun, kacang panjang dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Menurut Afrizal, seiring dengan meluasnya serangan virus tersebut Ewindo melakukan riset untuk menemukan varietas yang tahan terhadap virus gemini. Hasilnya, Ewindo menemukan sejumlah varietas benih unggul yang tahan terhadap virus tersebut terdiri dari 6 varietas tomat yang empat diantaranya juga tahan terhadap penyakit layu. Sementara untuk kacang panjang dua varietas dan timun satu varietas. Untuk mendapat varietas-varietas unggul tersebut diperlukan waktu penelitian rata-rata lima tahun.
Selain mengenalkan 9 varietas sayuran tahan virus gemini, Ewindo juga kembali menggelar acara EXPO Nasional tahunan yang kali ini bertema ‘Innovation for Solution’ pada 8-9 Mei 2012. Acara yang diadakan untuk kali ke-13 ini diikuti oleh 250 petani dari seluruh Indonesia.
“Acara EXPO Nasional merupakan salah satu bentuk pelayanan kami terhadap para petani dan untuk lebih mendekatkan hubungan dengan mereka, sekaligus kami ingin memberikan wawasan tentang proses-proses pengadaan benih sehingga semakin meningkatkan kesadaran akan pentingnya benih bermutu,” ujar Afrizal.
Di acara yang digelar di pusat riset dan pengembangan benih Ewindo di Purwakarta tersebut, para petani juga mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan para ahli dari Ewindo mengenai antara lain pengendalian hama dan penyakit tanaman, teknik budidaya tanaman, manfaat menggunakan benih unggul, dan pengenalan varietas-varietas lainnya. Selain itu, para petani dapat bertukar pengalaman dengan petani dari daerah lain untuk menambah wawasan. Diharapkan petani yang ikut serta dalam Expo Nasional ini dapat menularkan ilmu yang didapat kepada petani lain di daerahnya masing-masing.
Sebelum menggelar acara Expo Nasional, akhir April lalu Ewindo juga memberikan bantuan berupa pembangunan 400 shelter dan nethouse kepada petani di Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur yang diperkirakan menelan biaya sebesar 1,196 juta Euro atau sekitar Rp 14,35 miliar.
Ewindo juga telah membangun delapan unit greenhouse untuk para petani di daerah Banyuwangi. Greenhouse ini dimanfaatkan oleh petani membubidayakan tanaman tomat untuk memproduksi benih.
“Kami berharap bisa semakin dekat dengan para petani dan terus mewujudkan komitmen perusahaan untuk menjadi sahabat petani yang paling baik,” tutup Afrizal.
(dru/feb)