Dahlan menegaskan tidak akan mencampuri Dirut Merpati yang baru yaitu Rudy Setyopurnomo.
Rudy diberikan kebebasan untuk mengambil langkah menyehatkan kembali maskapai BUMN tersebut. Saat ini, pemerintah dalam posisi tidak akan lagi mengucurkan dana tambahan untuk membantu menyehatkan keuangan Merpati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahlan menjelaskan jika kondisi korporasi penerbangan BUMN tersebut memang sudah tidak sehat secara korporasi. "Merpati secara teknis kan sudah tidak sehat (tidak sehat secara korporasi). Utang-utangnya begitu banyak," ungkapnya.
Merpati hanya salah satu dari 17 BUMN yang menerima PMN sebesar Rp 12,05 triliun pada tahun anggaran 2012 ini. PMN diterima melalui tiga skema, yakni dana segar, konversi RDI/SLA (Rekening Dana Investasi/Sub Loan Agreement) dan penetapan Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS).
PMN ini telah ditetapkan sebagai Peraturan Pemerintah (PP).
Pemerintah mencatat ada 10 BUMN yang akan menerima BPYBDS yakni:
Perum Antara sebesar Rp 25,927 miliar
PT Pelabuhan Indonesia II Persero Rp 7,662 miliar
PT Angkasa Pura I sekitar Rp 1,388 triliun
PT Pengerukan Indonesia Persero Rp 58,698 miliar
PT Pelabuhan Indonesia IV Rp 252,523 miliar
PT Pelabuhan Indonesia I Rp 48,167 miliar.
PT ASDP Persero Rp 686,755 miliar
Perum Jasa Tirta I Rp 1,131 miliar
PT Angkasa Pura II Rp 1,911 triliun
PT Pelabuhan Indonesia II Rp 209,730 miliar.
Sementara, empat BUMN penerima dana segar:
PT PAL Rp 648 miliar
PT Merpati Nusantara Airlines Rp 561 miliar
PT Askrindo Persero Rp 800 miliar
PT Jamkrindo Rp 1,2 triliun.
Kemudian, tiga BUMN penerima konversi RDI/SLA :
PT Pupuk Iskandar Muda Rp 1,338 triliun
PT Inhutani Rp 1,338 triliun,
PT Dirgantara Indonesia Rp 1,571 triliun.
(feb/hen)