Lau yang juga pemimpin perusahaan properti China Estates Holdings ini, hari ini Kamis (24/5/2012), harus menghadapi tuntutan dari Jaksa dari lembaga peradilan di Macau. Pengadilan setempat juga tidak mengindahkan permintaan Lau untuk melimpahkan kasusnya ke luar Macau karena kurangnya bukti.
Kasus ini terjadi tidak lama setelah bos properti Hong Kong lain, Thomas dan Raymond Kwok menghadapi tuntutan yang sama. Maret lalu kasus pertama terungkap. Dugaaanya nyaris sama, yakni penyuapan. Walter, kerabat keduanya pun diketahui telah ditangkap Mei ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga merupakan kolektor barang seni dan anggur merah. Lau pun memiliki investasi properti di London. Usai pernikahannya gagal, Lau sering dikabarkan media setempat berhubungan dengan Miss Hong Kong.
Lau bersama Steven Lo pemilik Klub South China Football dan BMA Investment, seperti dilansir Reuters Kamis (24/5/2012), diduga menawarkan uang HK$ 20 juta atau sekitar US$ 2,6 juta ke pejabat pemerintah di Macau.
Aksi ini dilatarbelakangi oleh pembelian sebidang tanah di sekitar Badara Internasional Macau, untuk dijadikan Casino. Cina Estates yang Lau nakodai, tengah membangun tower mewah di wilayah tersebut yang diberi nama La Scala.
Sedangkan mantan pejabat pemerintahan Macau yang berhubungan dengan Lau adalah Ao Man-Ling. Ao pun telah telah menjalani hukuman 28,5 tahun penjara karena terbukti menerima suap dan mendorong percepatan persetujuan proyek.
Meski ada tuntutan dari Jaksa, Lau tetap menolak tindakan tersebut. Lau pernah dihadirkan sebagai saksi atas persidangan Ao namun tidak pernah muncul. Jaksa setempat mengatakan timnya menemukan cek HK$ 20 juta di kediaman Ao. Cek tersebut telah ditandatangani Thomas Lau, adik dari Joseph Lau.
Saham China Estates Holdings pada perdagangan Kamis ini mengalami penurunan 2,2% dibandingkan hari sebelumnya HK$ 9,82 per saham.
(wep/dnl)