Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Indonesia Amir Karamoy mengatakan dalam 3-4 bulan ke depan, Li-Ning akan membuka gerai-gerai khusus produk mereka, mulai dari sepatu, kaos, bola, raket dan lain-lain.
Produsen alat olahraga yang namanya diambil dari pemiliknya yang mantan atlet senam China ini akan mengembangkan konsep waralaba untuk gerainya di Indonesia. Amir memperkirakan masuknya Li-Ning dengan konsep waralaba akan membawa persaingan yang ketat di bisnis alat olahraga terutama untuk produk raket bulutangkis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amir mengatakan di China, gerai Li-Ning sudah berkembang sedikitnya 1.000 gerai. Bahkan di Amerika Serikat, Li-Ning telah memiliki pabrik sendiri, produk mereka juga sudah masuk Eropa. "Harganya lebih murah dengan kualitas sedikit lebih bagus dari kompetitor," jelas Amir.
Menurutnya, selain mendorong Li-Ning mewaralabakan gerainya, ia telah meminta manajemen Li-Ning untuk mempertimbangkan membangun pabrik di Indonesia. Hal ini dipastikan akan semakin membuat daya saing produk Li-Ning.
"Makanya saya sedang membujuk agar dia bangun pabrik di Jakarta, buka saja pabrik di Jakarta," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Olahraga Nasional Indonesia (Asioni) Irwan Suryanto mengatakan belakangan ini Li-Ning semakin menancapkan penetrasinya dengan membuka agen penjualannya di Jakarta. Meskipun ia mengakui penguasaan pasar produk olahraga seperti raket asal Jepang yaitu Yonex masih cukup besar menguasai pasar raket Indonesia.
"Kalau sekarang pasar masih dikuasai Yonex, bisa sampai 80%," katanya.
Irwan menambahkan mengenai pangsa pasar raket buatan dalam negeri saat ini masih terbatas, beberapa mantan atlet sudah memproduksi raket lokal seperti raket ASTECH yang merupakan singkatan dari Alan Budikusuma-Susi Susanti Technology.
Sementara itu pemain senior bulutangkis lainnya Ivana Lie juga pernah membuat raket. Sayangnya produk-produk raket buatan dalam negeri tidak berkembang karena kalah saing dengan raket impor dan bermerek.
Raket Li-Ning menjadi fenomenal pada ajang kompetisi bulutangkis dunia Thomas dan Uber Cup pekan lalu. Tim China yang memakai raket Li-Ning berhasil menyabet dua piala sekaligus.
(hen/dnl)