Wuih! Starbucks Rambah Bisnis Toko Roti

Wuih! Starbucks Rambah Bisnis Toko Roti

- detikFinance
Rabu, 06 Jun 2012 12:11 WIB
Foto: Reuters
Jakarta - Starbucks siap merambah bisnis roti. Starbucks mengumumkan rencananya membeli Bay Brand dan merek toko rotinya, La Boulange seharga US$ 100 juta (Rp 940 miliar).

“Ini adalah investasi dalam bisnis inti kami. Setelah lebih dari 40 tahun, akhirnya kami bisa mengatakan bahwa kami juga pembuat roti,” kata CEO Starbucks, Howard Schultz dalam konferensi via telepon dengan para analis keuangan seperti dikutip dari CNN Money, Rabu (6/6/2012).

Menurut Schultz, sepertiga transaksi Starbucks melibatkan pembelian menu makanan. “Makanan menyumbang US$ 1,5 miliar dalam penjualan Starbucks AS dan terus meningkat tajam selama beberapa tahun belakangan,” kata Schultz.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa memberikan detil, Schultz mengatakan Starbucks akan menciptakan metode baru untuk membuat produk-produk panggang segar. “Kami akan menghadirkan romansa dalam kategori makanan dan mengangkatnya ke level merchandising yang baru,” kata Schultz.

La Boulange diciptakan oleh master pembuat roti asal Perancis, Pascal Rigo yang terkenal karena produk-produk 'rakyat'-nya seperti croissant, kue basah, kue kering dan roti-rotian. La Boulange merupakan merek dagang dari perusahaan Bay Brand yang berpusat di San Fransisco.

Menurut presiden Starbucks Americas, Cliff Burrows, roti dan produk panggangan lainnya akan diperdagangkan di toko-toko Starbucks yang berlokasi di San Fransisco mulai 2013. Namun mereka juga berharap merek La Boulange bisa ekspansi ke seluruh outlet Starbucks di penjuru negeri.

Saham Starbucks (SBUX) langsung merangkak naik setelah mereka mengumumkan rencana bisnis barunya tersebut. Saham SBUX kemarin ditutup pada level US$ 53.90 atau naik 3.3%. April lalu, saham Starbucks mencatat rekor tertinggi yaitu di atas US$ 60, naik pesat setelah berada di posisi terendah US$ 10 pada April 2009.

Ini merupakan kebangkitan yang hebat bagi sebuah perusahaan yang beberapa tahun lalu dinilai hampir bangkrut. Sejak Schultz menjabat sebagai CEO pada 2008, Starbucks mengurangi pembukaan outlet-outlet baru di AS dan menutup ratusan outlet yang performanya tidak baik demi mengurangi beban pengeluaran.

Selama beberapa tahun ini, tekanan Starbucks ke pasar China semakin gencar. Kini jaringan kedai kopi raksasa ini punya 570 outlet di 48 kota-kota China. Baru-baru ini Starbucks mengindikasikan harapannya bahwa China akan jadi pasar terbesar kedua mereka pada 2014. Mereka juga berencana memiliki 1,500 outlet di China pada 2015.

Starbucks sudah berekspansi ke pasar kopi single-serve yang menjanjikan melalui kerjasama dengan Green Mountain Coffee Roasters pada K-Cups bermerek Starbucks. Saham Green Mountain juga ditutup naik setelah pengumuman.

Akhir tahun ini, Starbucks juga akan mengumumkan rencana penjualan mesin single-serve mereka yang dinamai Verismo.

(dru/dru)

Hide Ads