Osaka dan Nagoya (Jepang) juga masuk daftar kota dengan biaya hidup paling tinggi bagi orang asing. Osaka merangsek tiga tingkat setelah tahun lalu berada di posisi keenam. Sementara Nagoya berada di peringkat kesebelas.
Moskow (Rusia) masih setia berada di peringkat keempat, demikian pula Geneva (Swiss) yang solid di peringkat kelima dan Hong Kong (Hong Kong) di peringkat kesembilan. Kota dari negeri tetangga, Singapura mantap di peringkat keenam, naik dua tingkat dari survey Maret 2011.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Peringkat kota-kota di Australia dan Selandia Baru melompat cukup jauh karena nilai tukar mata uang mereka terhadap dolar AS meningkat signifikan,” kata ketua Mercer, Nathalie Constantin-Metral, dikutip dari Sydney Morning Herald (12/6/2012).
Dalam beberapa pemeringkatan serupa, kota-kota Australia sering masuk sebagai tempat termahal untuk ditinggali dan melakukan bisnis. Menurut grup anti-planning Demographia, hunian menjadi salah satu hal yang paling sulit diperoleh di negara-negara maju.
“Permintaan sewa properti di kota-kota Australia yang kami survey juga mengalami peningkatan signifikan. Amat terbatasnya persediaan membuat pasar properti sangat ketat dan harga-harga melambung,” kata Constantin-Metral. Majalah The Economist juga memilih Australia sebagai negara dengan pasar properti paling overvalued (dihargai terlalu tinggi).
Mercer menggunakan dolar AS dalam menciptakan index survey yang diterbitkan setiap Maret ini. Ukuran survey menggunakan perbandingan biaya transportasi, makan dan tempat tinggal. Menempatkan Karachi, pusat ekonomi Pakistan di posisi terbawah dari total 214 kota yang disurvey.
(ang/ang)