Kepala Penelitian bidang Transportasi LIPI Abdul Hafidz menjelaskan pembuatan prototipe riset minibus listrik tersebut telah menelan biaya mencapai Rp 1,5 miliar.
"Itu didanai Ristek Rp 1,5 miliar," ungkap Hafidz di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (26/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biaya operasional sangat murah. Kendaraan kelas ini bisa lebih efisien 50 persen dari konvesional, perawatan efisien 70 persen," imbuhnya.
Ditempat yang sama, Staf Ahli Menristek Hari Purwanto mengatakan sudah ada Industri otomotif yang tertarik terhadap prototipe minibus listrik tersebut. Menurutnya, paling lambat 5 tahun kedepan bis listrik berkasistas 15 penumpang ini siap diproduksi massal.
"Kalau semua sudah siap, pasar, infrastruktur sudah siap. Kita bisa kejar kurang dari 5 tahun," sebut Hari.
(feb/dru)