Pemerintah Spanyol Pangkas 64% Subsidi Tambang, Demo Berakhir Ricuh

Jakarta - Lebih dari 70 orang terluka dalam bentrok di Madrid, Rabu waktu setempat ketika polisi Spanyol menggunakan peluru karet dan pentungan untuk membubarkan demonstran anti penghematan, kata saksi mata dan petugas gawat darurat dikutip dari CNN (12/7/2012).

Demonstran yang salah satunya datang dari sekelompok penambang berjalan kaki menuju Madrid dan berdemo menentang pemerintahan Spanyol dan pemangkasan yang bertujuan mengurangi utang negara.

Saksi mata mengatakan, ratusan orang langsung berhamburan keluar dari area demo begitu polisi merangsek dengan tembakan peluru karet dan pentungan. Jasa ambulans Madrid menyebutkan 76 orang terluka dalam bentrok yang terjadi di Kementerian Industri dan sekitarnya.

Para penambang termasuk dalam 43 demonstran yang terluka dan 33 polisi juga ikut terluka. Delapan di antaranya dirawat di rumah sakit, namun tidak ada luka serius, kata petugas ambulans.

Sekelompok penambang sampai ke Madrid pada Selasa malam setelah menjalani aksi yang disebut sebagai Black March yakni menutupi jalan sepanjang 450 km selama 2.5 pekan. Turut bergabung dengan mereka adalah ribuan penambang lain dan pendukung dalam demo besar-besaran Selasa malam dan demonstrasi lainnya Rabu di luar Kementerian Industri.

Para penambang menentang pemangkasan 64% subsidi pemerintah ke sektor penambangan tahun ini, dari 301 juta euro jadi 111 juta euro. Serikat mengatakan, hal ini membahayakan nasib 8.000 penambang dan 22.000 pekerja tambahan. Padahal ada 200.000 orang yang tinggal dan bergantung dari area pertambangan.

Bentrok ini terjadi pasca Perdana Menteri Mariano Rajoy mengumumkan kenaikan pajak penjualan umum dari 18% menjadi 21%, sekaligus pemangkasan anggaran belanja yang meliputi pengurangan manfaat karyawan setelah enam bulan.

Menurut Rajoy, pemangkasan ini bisa menghemat anggaran belanja negara hingga 65 milyar euro selama 2.5 tahun. Katanya, jika ingin mencapai target pengurangan defisit target, berarti harus ada penghematan dan efisiensi lebih banyak, termasuk memangkas birokrasi pemerintah. “Kami akan mengurangi jumlah institusi publik secara signifikan,” janji Rajoy.

Komisi Eropa menyambut langkah ini. Agensi berita Spanyol, Efe menulis Komisi Eropa menyebut gerakan ini sebagai langkah penting menuju pencapaian target defisit tahun ini. Krisis ekonomi Spanyol memburuk sejak tahun lalu.

Spanyol kembali jatuh ke dalam resesi selama triwulan pertama. Tingkat pengangguran melejit ke 24% dan lebih dari separuhnya merupakan warga berusia di bawah 25 tahun. Pemerintah sudah memangkas milyaran dolar melalui program penghematan, serta beberapa kenaikan pajak untuk mengurangi defisit budget.

(ang/ang)