Tanpa Tahu dan Tempe, Pedagang Gorengan Bingung Mau Jual Apa

Tanpa Tahu dan Tempe, Pedagang Gorengan Bingung Mau Jual Apa

- detikFinance
Senin, 23 Jul 2012 17:04 WIB
Jakarta - Para perajin tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) merencanakan melakukan aksi mogok produksi. Nantinya tempe dan tahu mulai tanggal 25, 26, 27 Juli 2012 tak bisa ditemui lagi di Jabodetabek, Bandung dan Banten.

Mereka beralasan aksi mogok produksi ini sebagai protes dan publikasi bahwa harga bahan baku tempe/tahu yaitu kedelai melonjak tajam belakangan ini. Tentu saja isu ini langsung ditanggapi oleh para penjual tahu-tempe dikawasan Monas dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Jika benar, kami bingung, esok lusa mau jualan apa," ungkap Tri Wahyuni Pedagang asongan gorengan di kawasan Monas, Jakarta Pusat saat diwawancarai detikFinance, Senin (23/07/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tri mengakui bahwa tidak adanya tempe maupun tahu dipasaran akan menambah masalah baru. Gakoptindo sendiri mengungkapkan sekarang ini harga eceran kedelai Rp 8.000 per kg, padahal Januari-Maret Rp 5.500 per kg, lalu terus merangkak naik pada bulan Mei Rp 6.000 dan Juni-Juli Rp 8.000 per kg, bahkan bisa sampai Rp 10.000 per kg saat ini.

"Saya tidak tahu besok lusa mau jualan apa, mungkin bakwan akan diperbanyak saya goreng dan pisang gorengnya juga, repot kalo sudah seperti ini," katanya.

Di Kawasan Tanah Abang, para penjual kaget mendengar isu ini, dan mereka berharap bahwa isu ini tidak benar.

"Saya tidak tahu ini benar atau tidak, jika benar, saya bingung, tahu-tempe kan masakan khas Indonesia masa menghilang di pasar," papar Mari penjual asongan gorengan di kawasan Tanah Abang.

Mari menambahkan jika besok memang tidak ada Ia akan menambah jumlah bakwan goreng dan pisang goreng yang dibuatnya untuk antisipasi dan kompor agar bisa terus nyala.


(dru/dru)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads