"Dengan biaya pembangunan sebesar itu tidak berarti perhatian terhadap jalan nasional lain misalnya jalur pantura menjadi berkurang," kata Djoko dalam sambutannya di jalan masuk JLA, Semarang, Senin (23/7/2012).
JLA merupakan jalan arteri primer sebagai jalur alternatif untuk mengurai kmacetan di jalan nasional pusat kota Ambarawa yaitu pasar Projo dan pasar hewan. Panjang dari JLA adalah 7,3 km dan lebar 11 meter yang dibagi dalam 2 jalur dengan kontruksi perkerasan aspal dan 5 buah jembatan yang melintasi sungai dan rel kereta api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain meresmikan JLA, Menteri PU juga meresmikan jalur Boyolali-Kartosuro dan Magelang-Kepekan. Jalur Boyolali-Kartosuro merupakan jalur lintas selatan Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta melalui Klaten dengan meningkatkan kapasitas jalur menjadi 4 jalur sejauh 15,5 km
Sementara itu jalur Magelang-Kepekan adalah jalur lintas Selatan yang menghubungkan Magelang dan Yogyakarta sepanjang 8,6 km. Selain penambahan jalur dari 2 menjadi 4 jalur, ada pun penggantian jembatan Blondo.
"Jembatan itu punya umur, jadi perlu diperbaiki. Satu jembatan 10 tahun," terang Djoko.
Menteri PU juga menambahkan, konsentrasi pembangunan tidak hanya pada jalur tengah di provinsi Jawa Tengah saja namun juga jalur pantura. Menurut Djoko, saat ini Pantura memiliki kepadatan jalan yang paling tinggi di dunia karena per harinya bisa dilalui 40 ribu kendaraan. Hal itu mengharuskan infrastruktur jalan kuat karena beban jalan yang berat.
"Saya pernah ngobrol sama teman-teman di beberapa negara, rata-rata paling padat antara 25 ribu sampai 35 ribu," kata Djoko.
Tidak hanya itu, Djoko juga merencanakan membangun jalur Selatan-Selatan sehingga setidaknya Jawa Tengah akan memiliki empat jalur yaitu Pantura, jalur Tengah, jalur Selatan dan jalur Selatan-Selatan. "Jadi jalur Selatan-Selatan itu lebih ke Selatan lagi".
"Jalur Selatan-Selatan kemungkinan panjangnya sama dengan Pantura sekitar 220 km," imbuhnya.
Dengan diresmikannya tiga jalur tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah semakin meningkat. Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo.
"Dengan tiga jalur itu, diharapkan bisa memperlancar lalulintas dan mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan wisata di Jawa Tengah," kata Gubernur.
Beberapa menit usai diresmikan, jalur lingkar Ambarawa terlihat ramai dengan mobil dan motor yang melaju dengan kencang. Ada juga para pengguna kendaraan yang menyempatkan berhenti dan berfoto dengan pemandangan indah hamparan sawah dan gunung yang dilalui oleh JLA.
(alg/dnl)