Moda transportasi ini ternyata diprakarsai oleh Pemerintah Daerah dan Kementerian Perhubungan tersebut untuk pengorperasiannya dikelola oleh PT KAI (Persero)
"Konsep railbus itu datang dari Pemkot Solo, Pemprov Jateng dan DIY (Yogyakarta) dan Kementerian Perhubungan. KAI di sini bertindak hanya sebagai operator saja," ungkap Humas PT KAI, Sugeng Priyono kepada detikFinance, Senin (13/8/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kapasitasnya mencapai 208 penumpang, dengan 3 gerbong kapasitas 76 orang, 56 orang dan 76 orang," kata Eko.
Railbus yang hanya berhenti di Stasiun Balapan, Stasiun Purwosari, Stasiun Sukoharjo, Stasiun Maguwo, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Tugu tersebut memiliki tarif bervariasi.
Tarif Solo - Yogya sebesar Rp 20.000, Solo - Sukoharja sebesar Rp 10.000, Yogya - Sukoharjo sebesar Rp 30.000. Eko menjelaskan meskipun KAI bukan sebagai pemrakarsa, namun KAI tetap yang menetukan tarifnya.
"Kalau tarif dari Kereta Api yang menentukan," imbuhnya.
Eko menjelaskan, untuk jalur railbus, menggunakan jalur kereta yang telah ada. Bahkan di tengah kota Solo ada jalur yang melewati tengah-tengah kota, sehingga untuk menjamin keamanan railbus dan masyarakat, KAI akan berkoordinasi dengan Pemkot Solo untuk menjaga keamanan.
"Rel yang sudah ada, tapi ada yang diperbaiki dan diperkuat, termasuk di tengah kota tepatnya di tengah di jalan slamet riyadi pusat Kota Solo," sebutnya.
Terakhir moda transportasi sebagai solusi kemacetan jangka panjang tersebut, munurut Eko waktu tempuh Yogya - Solo dengan menggunakan railbus bisa mencapai 58 menit. "Waktu Solo-Yogya 58 menit," sanggahnya.
(hen/ang)