Selamat datang di Vladivostok

Salam APEC dari Vladivostok (1)

Selamat datang di Vladivostok

- detikFinance
Selasa, 04 Sep 2012 07:33 WIB
Vladivostok - Kurang dari seminggu lagi, perhelatan tertinggi ke 21 ekonomi APEC akan dilaksanakan di kota ujung dunia Vladivostok. Banyak peimpin Asia Pasifik akan hadir, termasuk Presiden SBY. Meski keputusan dalam sidang-sidang ini tidak bersifat mengikat, namun senantiasa dianggap penting karena menjadi semacam acuan dalam perkembangan ekonomi, khususnya perdagangan internasional. Vladivostok akan dicatat dalam sejarah, apakah mampu menghelat dengan output yang jelas atau sekadar kota penyelenggara yang ramah.

Pemilihan kota Vladivostok sebagai tempat berbincang-bincang pemimpin ekonomi Asia Pasifik merupakan sebuah kebijakan yang unik. Bayangkan saja, nama Vladivostok tidak banyak mampir di telinga, bagaikan setitik noktah dalam kazanah peta dunia. Bagaimana tidak, kota ujung timur Rusia itu berjarak kisaran 9000 km dari Moskow atau nyaris sama jauhnya dengan jarak dari Moskow ke Singapura. Layaknya sebuah kampung nun jauh disana.

Untuk perhelatan sebesar itu, kalau saja dilaksanakan di Indonesia tahun depan, pastilah tidak akan terjadi di Ambon, Sabang, apalagi Merauke. Kalau tidak di Jakarta ya Bali. Dua tempat yang secara fasilitas dapat memberikan jaminan baik komunikasi, keamanan dan juga infrastuktur. Pemikiran konvensional memang berkata demikian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Pemerintah Rusia memilih Vladivostok juga bukan asal-asalan. Dalam kamus ekonomi, justru kegiatan semacam ini dapat menjadi stimulan bagi perkembangan daerah. Dari yang dahulu biasa saja, menjadi terpacu lebih maju. Menjadikan kota tersebut dikenal di tingkat internasional bahkan bisa mematik investasi berjibun. Tentu kita masih ingat ketika Bung Karno memperkenalkan Bandung dengan KTT Asia Afrika (AA) atau Gubernur Sarundajang nekat menjadikan Manado untuk World Ocean Conference (WOC).

Vladivostok merupakan wilayah Asia dari negeri beruang putih Rusia dan memiliki sejarah panjang sejak sebelum Perang Dingin berkecamuk. Kota yang merupakan ibukota propinsi Primosky Kray ini berdiri pada tahun 1860 dengan penduduk 622,6 ribu orang. Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Pusat dan Daerah saling bahu membahu melakukan pembangunan dalam skala yang massif, seperti jalan, jembatan, airport, hotel, tempat pendidikan hingga pusat bisnis.

Momentum APEC telah mendorong Pemerintah Pusat di Moskow menjadikan Vladivostok sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Timur Jauh Rusia. Maklumlah, wilayah ini 'berbatasan' langsung dengan wilayah pertumbuhan yang sangat dinamis di kawasan Asia Pasifik seperti China, India, ASEAN, Jepang, Korena, China dan bahkan Amerika Serikat.

Letaknya di bibir laut Pasifik membuat Vladivostok kota pelabuhan yang amat penting. Kapal-kapal penumpang dan barang dalam aneka ukuran dapat berlabuh di sini. Untuk jalur penerbangan, Agustus lalu baru saja diresmikan bandara baru bertaraf internasional yang berjarak 44 kilometer dari pusat kota. Sedangkan jalur daratnya sudah dikenal sejak dahulu kala, yakni Trans Siberia --jalur kereta api dari Moskow dan berakhir di Vladivostok dengan panjang 9288 km. Bila Anda di Vladivostok pasti akan terkesan dengan plang kota yang berbunyi “Here is the terminus of the great train Trans-Siberia railroad”.

Perkembangan ekonomi Primorsky Krai ditunjang pula oleh pelabuhan 'Kozmino' yang merupakan pelabuhan khusus minyak yang menghubungkan jalur Siberia Timur hingga Samodra Pasifik. Tahun lalu, minyak yang disalurkan dari pelabuhan ini mencapai 15 juta ton.

Magnet KTT APEC memang luar biasa. Selama tahun 2011, investasi di propinsi ini meningkat sebanyak 70 persen menjadi kisaran 80 juta dolar. Dari jumlah tersebut, 53 juta dolar di antaranya merupakan investasi langsung yang mencakup sektor produksi, eceran, pelayanan jasa, dan pertanian serta komunikasi. Investor asing terbesar datang dari China, Jepang dan Korea. Kini terdapat 400 perusahasan asing berkantor di kota ujung timur Rusia itu.

Dengan posisinya yang makin strategis, Vladivostok secara cepat mengembangkan hubungan dan kerjasama dengan luar negeri. Di kota itu misalnya, terdapat perwakilan Kementerian Luar Negeri dan juga perwakilan asing setingkat konsulat. Tercatat ada konsulat Vietnam, India, China, Korea Utara, Korea Selatan, Amerika Serikat, Ukraina dan Jepang. Ada juga yang memasang konsul kehormatan seperti Australia, Armenia, Bangladesh, Jerman, Kanada, Selandia Baru, Thailand, Philipina, Chili dan Indonesia dalam waktu dekat.

Nah dalam pengamatan saya langsung, sejak seminggu lalu Vladivostok terus berbenah untuk menjadi tuan rumah yang baik. Juga menjadi kota yang paling sibuk dengan perhelatan APEC Leaders tanggal 7-9 September 2012 yang akan dihadiri hampir 21 ekonomi Asia Pasifik. Sebuah upaya Pemerintah Rusia untuk membesarkan salah satu kotanya menjadi bersifat internasional dengan biaya yang tidak sedikit. Kita lihat saja, apakah kota ini mampu meraup keuntungan yang diharapkan.

Dobro Pozhalovat v Vladivostoke. Selamat datang di Vladivostok.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads