Ini Dia 10 Barang Impor Favorit RI dari Malaysia

Ini Dia 10 Barang Impor Favorit RI dari Malaysia

- detikFinance
Rabu, 12 Sep 2012 09:55 WIB
Ini Dia 10 Barang Impor Favorit RI dari Malaysia
Jakarta - Mungkin kita sering bertikai dengan negara Malaysia, tetapi rupanya ketergantungan Indonesia dengan negeri jiran ini cukup besar. Hal ini terlihat masuknya Malaysia dalam 10 negara pemasok barang impor terbesar ke Indonesia.

Pada tahun ini, hingga Juli 2012, nilai impor dengan negara ini mencapai US$ 3,9 miliar. Untuk bulan Juli saja, nilai impornya sebesar US$ 677,4 juta atau naik 23,29 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar US$ 549,5 juta.

Apa saja komoditas yang Indonesia minati dari negara Upin Ipin ini, berikut 10 komoditas terbanyak dari Malaysia berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dikutip detikFinance, Rabu (12/9/2012).

10. Produk Kimia

Beberapa produk kimia asal Malaysia yang telah masuk senilai US$ 70,2 juta sepanjang tahun ini. Pada bulan Juli, nilai impor produk ini sebesar US$ 11,6 juta atau naik 27,5 persen dibandingkan dengan impor bulan Juni yang nilainya US$ 9,1 juta.

9. Perangkat Optik

Pada bulan Juli, impor komoditas ini naik 107,84 persen dibandingkan dengan nilai impor bulan Juni 2012, yaitu dari US$ 10,2 juta menjadi US$ 21,3 juta.

Dengan demikian, dari Januari hingga Juli 2012, sebesar US$ 70,6 juta komoditas perangkat optik ini masuk ke tanah air.

8. Kapal Laut dan Bangunan Terapung

Rupanya komoditas ini mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di bulan Juli. Pada bulan ini, nilai impor untuk komoditas ini mencapai US$ 38 juta atau tumbuh 995,28 persen dibandingkan nilai impor pada bulan Juni 2012 yang hanya senilai US$ 3,5 juta. Komoditas inilah yang mengalami pertumbuhan tertinggi untuk beberapa komoditas asal negeri jiran ini.

Dengan demikian, dalam jangka waktu Januari hingga Juli 2012, nilai impor komoditas ini mencapai US$ 79,7 juta.

7. Kendaraan dan Bagiannya

Sepanjang tahun ini, Indonesia telah mengimpor komoditas tersebut senilai US$ 103,8 juta. Untuk bulan Juli saja, nilai impor komoditas kendaraan dan bagiannya ini senilai US$ 17,7 juta atau naik 22,91 persen dari nilai impor bulan Juni 2012 sebesar US$ 14,4 juta.

6. Benda-Benda dari Besi dan Baja

Benda-benda dari besi dan baja asal Malaysia yang telah masuk sepanjang tahun ini senilai US$ 108,9 juta. Pada bulan Juli, nilai impor produk ini sebesar US$ 19,5 juta atau naik 58,19 persen dibandingkan dengan impor bulan Juni yang nilainya US$ 12,3 juta.

5. Besi dan Baja

Komoditas ini merupakan satu-satunya komoditas yang mengalami penurunan nilai impor dari Juni ke Juli. Pada bulan Juli, nilai impor komoditas ini sebesar US$ 54,2 juta atau turun 7,74 persen dibandingkan nilai impor bulan Juni 2012 yang nilainya sebesar US$ 58,7 juta.

Meskipun demikian, dari Januari hingga Juli 2012, nilai impor komoditas ini sudah cukup besar yaitu US$ 291,7 juta.

4. Bahan Kimia Organik

Pada bulan Juli, impor komoditas ini naik 16,99 persen dibandingkan dengan nilai impor bulan Juni 2012, yaitu dari US$ 41,9 juta menjadi US$ 49 juta.

Dengan demikian, dari Januari hingga Juli 2012, senilai US$ 349,4 juta komoditas bahan kimia organik ini masuk ke tanah air.

3. Plastik dan Barang dari Plastik

Sepanjang tahun ini, Indonesia telah mengimpor komoditas plastik dan barang dari plastik senilai US$ 463,7 juta. Untuk bulan Juli saja, nilai impor komoditas ini mencapai US$ 73,7 juta atau naik 20,08 persen dari nilai impor bulan Juni 2012 sebesar US$ 61,3 juta.

2. Mesin/Peralatan Listrik

Mesin/ peralatan listrik asal Malaysia yang telah masuk sepanjang tahun ini senilai US$ 557 juta. Pada bulan Juli, nilai impor produk ini sebesar US$ 95,5 juta atau naik 23,67 persen dibandingkan dengan impor bulan Juni yang nilainya US$ 77,3 juta.

1. Mesin-mesin/ Pesawat Mekanik

Mesin dan pesawat mekanik merupakan komoditas terbesar yang datang dari Malaysia ke tanah air. Nilainya hingga Juli 2012 sudah mencapai US$ 571,7 juta.

Pada bulan Juli 2012, impor komoditas ini senilai US$ 93,9 juta atau naik 16,45 persen dari nilai impor bulan Juni yang nilainya US$ 80,6 juta.
Halaman 2 dari 11
(nia/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads