Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo membenarkan Stadion dan Terminal Lebak Bulus akan direlokasi. Dua lokasi tersebut nantinya akan dijadikan stasiun utama MRT di Jakarta.
"Sampai saat ini planning-nya kedua tempat itu akan direlokasi dan akan disediakan lahan pengganti," ungkapnya saat ditemui di Gedung Balaikota Jakarta (28/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pembebasan tanah, kalau underground tidak ada pembebasan lahan. Pembebasan lahan ada di elevated (jalur layang). Sejauh yang saya tahu belum ada hal serius dalam pembebasan tanah ini," tutupnya.
Seperti diketahui MRT Jakarta yang berbasis rel rencananya akan membentang kurang lebih Âą 110,8 Km, meliputi dua koridor utama, yaitu koridor selatan-utara yang jadi prioritas.Sementara itu koridor timur-barat masih tahap kajian, dari timur Jakarta-Balaraja.
Untuk koridor Selatan-Utara (Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang kurang lebih Âą 23, 8 km. Koridor Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam 2 tahap:
Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, antaralain sebanyak 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.
Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. ementara itu 6 stasiun sepanjang 6 Km berada di bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.
Untuk tahap II koridor utara-selatan, rencananya stasiun-stasiunnya semuanya di bawah tanah antara lain Kebon Sirih, Monas, Harmoni, Glodok, Kota dan Kampung Bandan. MRT Tahap II utara-selatan dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 Km yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018 dipercepat dari 2020.
(wij/hen)