Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam keterangan pers yang diterima detikFinance, Jumat (26/10/12).
Angka itu ditargetkan masih akan lebih besar. Bayu mengatakan ada potensi penambahan nilai transaksi sebesar US$ 2 miliar setelah melakukan pembahasan kontrak dengan Afrika Selatan untuk pembangunan Gedung Parlemen di benua Afrika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari nilai transaksi USD 1,001 miliar tersebut, tercatat 78% berasal dari sektor produk barang dan 22% dari sektor produk jasa.
Dari komposisi produk, yang paling diminati oleh buyers adalah produk otomotif dan komponennya yang penjualannya mencapai 31,03% diikuti pesawat (aircraft) dan komponennya sebesar 20,11%, produk elektronik dan listrik 18,06%, peralatan minyak dan gas 7,73%, produk kayu 5,45%, produk kimia 3,73%, dan produk lainnya 13,89%.
Sedangkan dari sektor jasa, permintaan tenaga kerja di bidang hospitality, jasa pertambangan dan konstruksi adalah yang paling diminati.
Kepersertaan Trade Expo Indonesia tahun ini diikuti oleh 1.300 peserta dari perusahaan besar, menengah dan kecil yang berasal tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, tetapi juga dari daerah lainnya di Indonesia. Pameran ini dikunjungi oleh 5.430 buyers dari 95 negara.
Buyers terbesar berasal dari Nigeria sebesar 11,27%, diikuti Malaysia 6,10%, India 4,11%, Amerika Serikat 4,11% dan Banglades 3,79%. Komposisi tersebut menunjukkan keberhasilan kebijakan diversifikasi yang dicanangkan oleh Kementerian Perdagangan karena TEI tahun ini didominasi oleh buyers dari pasar non tradisional.
Dalam penyelenggaraan TEI ini pun dilakukan beberapa penandatanganan Nota Kesepahaman antara eksportir Indonesia dengan importir Australia, Afrika Selatan dan Zimbabwe.
Nota Kesepahaman yang ditandatangani selama TEI 2012 berlangsung tersebut antara lain untuk produk kapas, tekstil dan garmen, batik, teknologi informasi serta jasa konstruksi.
"Ini bukti bahwa produk ekspor Indonesia mulai terdiversifikasi, tidak hanya bahan mentah tapi juga sudah merambah ke produk jadi yang bernilai tambah. Produk Indonesia ternyata cukup berkualitas karena telah mampu bersaing di pasar internasional," ujar Bayu.
Tahun depan dalam acara yang sama yaitu Trade Expo Indonesia ke-28 yang akan diselenggarakan pada tanggal 16-20 Oktober 2013, pemerintah menargetkan angka yang lebih dibandingkan dengan pagelaran TEI tahun ini.
"Kami menargetkan jumlah peserta mencapai 3.000 dan buyers mencapai 10.000 dari seluruh dunia," tutupnya.
(zul/hen)