"Itu besar sekali Rp 41 triliun, kenapa nggak MRT saja, kenapa (Lebak Bulus ke) Dukuh Atas yang Rp 15 triliun, kenapa nggak ditambah sampai Ancol," kata Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman kepada detikFinance, Kamis (22/11/2012)
Fatchur mendukung jika Gubernur Jokowi lebih mengutamakan membangun transportasi massal daripada jalan tol. Jokowi mempunyai hak untuk menyetujui atau menolak proyek tol tersebut yang kini sudah menjadi proyek nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui Keenam ruas tol ini akan dibangun dalam 3 tahap, tahap pertama yang mencakup ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang ditargetkan akan mulai dibangun pada pertengahan 2013 dan beroperasi 2016.
Tahap kedua yakni Duri Pulo-Kampung Melayu dan Kemayoran-Kampung Melayu akan mulai dibangun di 2016 hingga 2018. Sedangkan untuk tahap ketiga yaitu Tanah Abang-Ulujami dan Pasar Minggu Casablanca akan dibangun di 2018 sampai 2021.
Proyek ini telah dimenangkan tendernya oleh konsorsium Jakarta Tollroad Development (JTD) merupakan gabungan dari PT Jakarta Propertindo, Pembangunan Jaya Group, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).
Rencananya semua ruas tol ini akan dilengkapi dengan fasilitas TransJakarta (Busway). Sehingga selain sebagai jalan tol untuk kendaraan pribadi, namun juga untuk transportasi massal.
(hen/dnl)