Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto mengatakan, rencana jangka panjang untuk menangani banjir di sungai Cidurian ini adalah dengan membangun waduk Karian yang saat ini sedang dalam proses tender dan diumumkan pada bulan Mei 2013. Proyek ini senilai US$ 196 juta atau sekitar Rp 1,7 triliun.
"Untuk menangani banjir disitu kita memang punya rencana membangun waduk Karian, jadi apabila waduk sudah jadi, banjir itu sangat bisa dieliminir, sekarang waduk tersebut sedang proses tender," tutur Djoko dikutip dari situs kementerian PU, Minggu (13/1/2013)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian Abdul Hanan Akhmad mengatakan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelesaian pembangunan tanggul banjir sepanjang 7 km di hilir Bendung Pamarayan sebagai prasarana pengendali banjir.
Selain itu juga melakukan perkuatan tebing di Kabupaten Lebak di 16 lokasi sepanjang 3.645 meter, juga saat ini sedang dilakukan studi penanggulangan banjir Sungai Ciujung secara komprehensif dari hulu sampai ke hilir.
Rencana pembangunan Waduk Karian sudah pada tahap kontrak untuk konsultan supervisi yang ditandatangani pada 21 Desember 2012, sedangkan untuk pelaksanaan konstruksi mulai pada bulan Mei 2013 sampai dengan 2017.
"Hasil Studi yang telah dilakukan oleh JICA, Waduk Karian akan mampu menampung banjir dengan debit banjir rencana 50 tahunan (2.100 m3/detik) sehingga akan mereduksi banjir sungai Ciujung," kata Abdul.
Seperti diketahui hujan yang terjadi dari tanggal 5-10 Januari 2013 secara menyeluruh di wilayah Provinsi Banten dengan intensitas yang relatif tinggi menyebabkan terjadinya debit banjir yang besar di Sungai Ciujung, Sungai Cidurian dan sungai lainnya.
Banjir tersebut juga menyebabkan terendamnya ribuan hektar sawah, permukiman dan industri, juga membuat jalan Tol Jakarta-Merak lumpuh dengan kedalaman rata-rata 1-2 meter.
(hen/hen)