Secara fisik, proyek sepanjang 4,8 kilometer dan bernilai sekitar Rp 1,28 triliun ini telah diselesaikan tepat waktu pada akhir Desember 2012 oleh konsorsium yang diketuai oleh Hutama Karya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ary Widiyantoro kepada detikFinance, Senin (14/1/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek yang rencananya akan diresmikan 15 Januari besok ini, telah secara keroyokan mulai digarap sejak November 2010.
Akibat kerja keras perusahaan pelat merah ini, dalam mengerjakan jembatan layang Antasari-Blok M, Hutama Karya telah memperoleh penghargaan dari pemerintah.
"Kita dapet penghargaan dari Kementerian Pekerja Umum untuk pengerjaan jalan layang non toll ini," pungkasnya.
Sebelumnya, uji coba Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari-Blok M yang awalnya direncanakan tanggal 15 Januari 2013, terancam mundur. Penyebabnya masih banyak fasilitas penunjang kebijakan tersebut yang belum siap.
"Pinginnya 15 Januari, tapi belum, karena banyak rambu yang belum dipasang, listriknya juga belum selesai," ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) di Balaikota DKI, Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2013).
Menurut Jokowi, lebih baik JLNT sepanjang 4,8 km tersebut dipersiapkan lebih matang. "Kita minta kesiapannya matang, kaalau ragu-ragu ya dimundurkan nggak apa-apa," katanya.
JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam lima paket. Pasar Cipete sepanjang 1.170 meter, Cipete Utara 805 meter, Taman Brawijaya 800 meter, Prapanca 628 meter, dan lapangan Mabak sepanjang 1.391 meter. Total tiang atau kolom sepanjang jalan layang sebanyak 108 pier dengan total panjang 5.110 meter.
(feb/hen)