"Sebagai seorang pengusaha yang lahir dari kecelakaan, saya tidak mendesain jadi seorang pengusaha, dulu saya di-PHK, banting setir setelah itu," kata Sandiaga di depan ratusan peserta seminar 'Pesta Wirausaha' yang diadakan Komunitas Tangan Di Atas (TDA) di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).
Setelah banting setir dan tidak lagi bekerja, Sandiaga memulai menjadi penasihat keuangan di perusahaan yang ia dirikan dengan dua orang temannya. Hingga pada akhirnya perusahaan yang ia dirikan di 1997 sampai saat ini sudah memperkerjakan 25 ribu orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya pendapatan kita yaitu PDB kita US$ 1,8 triliun diisi dari beberapa sektor, tetapi yang paling besar adalah konsumsi dan jasa. Ini pilar ekonomi Indonesia ke depan. Kita sudah tidak lagi memprioritaskan sumber daya alam," tegas Sandiaga.
"Bagaimana kita melihat dan memandang Indonesia Emas ke depan. Kita bisa melewati Jepang, Inggris dan Belanda di tahun 2030, negara yang pernah menjajah kita," cetusnya.
(wij/dnl)