"Pertama, perkuat sekretariat, ada 2 ujung tombak, kelompok kerja investasi dan ekspor. Tugas pokoknya menjadikan program kerja sebagai solusi cepat seluruh masalah ekspor dan investasi, kalau ada komplain, kita cepat respons," ujar Hatta dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (13/2/2013).
Selain itu, lanjut Hatta, tim nasional akan dikembangkan ke daerah-daerah. Dengan demikian, permasalahan di daerah bisa langsung cepat teridentifikasi. Ketiga, hal terkait kebijakan strategis dan menimbulkan efek juga akan dibahas di tim nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keempat, tambah Hatta, pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap Daftar Negatif Investasi (DNI). Hal ini dalam rangka meningkatkan iklim investasi dan daya saing,
"BKPM (badan koordintor penanaman modal) tengah meminta masukan dari kementerian-kementerian. Kita jaga kepentingan, tapi persaingan makin ketat," jelasnya.
Kelima, tim Peningkatan Ekspor Peningkatan Investasi (PEPI) akan mencermati Perpres 26 dan fasilitas-fasilitas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).
"Kita kaji, mana yang bisa memukul produk nasional. Terakhir, ease of doing business, harus segera meningkat," pungkasnya.
Rapat koordinasi terkait investasi dan ekspor ini dihadiri beberapa menteri dan perwakilannya. Hadir Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, dan Kepala BKPM Chatib Basri.
(nia/dnl)