Lahan Pertanian Terbatas, RI Pilih Investasi Sapi dan Beras di Luar Negeri

ADVERTISEMENT

Lahan Pertanian Terbatas, RI Pilih Investasi Sapi dan Beras di Luar Negeri

- detikFinance
Rabu, 13 Mar 2013 15:36 WIB
Foto: Dok. detikFinance
Jakarta - Untuk mengamankan pasokan pangan di dalam negeri, pemerintah dan Komite Ekonomi Nasional (KEN) tengah mengkaji rencana untuk investasi pertanian dan peternakan di luar negeri.

Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung mengatakan, tanah pertanian di Indonesia tidak akan cukup untuk untuk memenuhi kebutuhan 250 juta penduduk yang ada di Indonesia. Karena itu sedang dikaji untuk menggunakan lahan pertanian di negara lain.

"Kita cuma punya tanah 2 juta kilometer persegi, yang diberikan makan 250 juta, dan pelan-pelan akan 300 juta atau 350 juta. China telah mulai melakukan itu untuk menjamin ketersediaan pangan dan energi dia. Afrika praktis semua sudah dikontrol oleh China dengan memberikan bantuan masuk nanti untuk bisa kontrol juga," tutur Chairul usai rapat dengan Presiden SBY di Istana Negara, Rabu (13/3/2013).

Dikatakan Chairul, untuk beternak 1 ekor sapi dibutuhkan lahan seluas 2 hektar. Jika ingin mempunyai 1 juta ekor sapi dibutuhkan 2 juta hektar, dan Indonesia tidak mempunyai lahan seluas itu khusus untuk peternakan.

"Makanya kita tadi mikir untuk sapi oke, Indonesia akan investasi di negara luar, di mana nanti hasil produksinya diakui sebagai produk Indonesia, masuk bukan diimpor, itu produk kita," ujar Chairul.

Negara-negara yang menjadi target Indonesia untuk investasi sapi adalah Australia dan Selandia Baru. Sedangkan untuk beras bisa dilakukan di Laos atau Myanmar.

"Secepatnya, presiden bahkan minta kalau seandainya sudah detil, dalam 2 minggu ke depan, awal bulan depan kita segera berangkat ke Australia dan Selandia Baru membawa surat langsung dari presiden untuk perdana menteri kedua negara, untuk langsung bisa diimplementasikan," kata Chairul.


(dnl/hen)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT