Konektivitas Jadi Prioritas APEC Indonesia

Konektivitas Jadi Prioritas APEC Indonesia

- detikFinance
Jumat, 05 Apr 2013 21:12 WIB
Jakarta - Mulai minggu kedua April 2013, pertemuan APEC tingkat pejabat tinggi (Senior) akan dihelat di Surabaya. Indonesia terus mempersiapkan diri untuk melakukan negosiasi di forum Asia Pasifik itu. Konektivitas yang menjadi kebutuhan nasional akan diangkat sebagai bahasan utama.

Arto Suryodipuro, Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik Kemlu, menekankan hal itu saat membuka Focus Group of Discussion (FGD) APEC Indonesia 2013: Penguatan Konektivitas Indonesia dan Kawasan Asia Pasifik (5/4/2013). Dalam pertemuan yang dihadiri kalangan yang terkait dengan APEC dan media masa nasional itu disampaikan juga bahwa memanfaatkan kesempatan Indonesia menjadi Ketua APEC untuk kepentingan nasional harus dilakukan secara strategis melalui pendalaman masalah di pertemuan FGD.

Sementara itu, Wahid Supriyadi, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemlu yang saat itu duduk sebagai alternate Senior Official Indonesia untuk APEC menambahkan, pemanfaatan forum ini sangat pas di tengah-tengah prediksi penurunan pertumbuhan ekonomi global yang tahun ini, atau 3,3 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditengarai, tingkat konektivitas di Indonesia saat ini masih sangat kurang maksimal. Berdasarkan connectivity scorecard terkait teknologi informasi dan komunikasi yang dirilis Nokia-Soemens tahun 2011, skor Indonesia hanya 2,01, atau terendah di Asia Tenggara. Untuk perbandingan, tingkat skor konektivitas di Malaysia 6,61, Thailand 3,68 dan Vietnam 2,73. "Konektivitas yang kurang maksimal akan mengakibatkan terjadinya perbedaan harga komoditi antar propinsi," ujar Wahid.

Terkait konektivitas fisik, Wahid melihat kondisi Indonesia masih jauh dari ideal. Dicontohkan, mendatangkan sapi dari Nusa Tenggara ke Jakarta, harganya ternyata 180 persen lebih mahal dibandingkan dari mendatangkan sapi dari Darwin ke Jakarta. "Ini sebuah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri," tambahnya.

Uniknya, walau tingkat konektivitas Indonesia masih rendah, ternyata ekonominya masih melaju cukup bagus, di atas 6 persen. Dengan demikian, Indonesia sebagai tuan rumah APEC 2013 wajib memanfaatkan posisinya untuk memajukan isu-isu terkait kepentingan nasional, khususnya meningkatkan level konektivitas. Kalau ini berhasil maka kinerja ekonomi nasional akan jauh lebih baik.

Karenanya Indonesia akan mengusulkan adanya APEC Framework on Connectivity yang terdiri dari konektivitas fisik, institusi dan antar penduduk. Diharapkan, dengan kerangka kerja ini maka akan tumbuh perdagangan di kawasan demi kemakmuran penduduknya. FGD yang dilaksanakan di salah satu hotel bilangan Jakarta Pusat ini diharapkan dapat menelorkan konsep-konsep konektivitas yang bisa dilaksanakan (doable) dan memenuhi kepentingan masyarakat Indonesia secara umum.

M. Aji Surya adalah Diplomat Kementerian Luar Negeri

(dnl/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads