Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Sebastian Sihombing menjelaskan ada beberapa alasan mengapa ini dilakukan pemerintah.
"Dua jalan (Lintas Tengah dan Barat) jalannya berbukit jadi secara geometrik tidak pas untuk dilewati angkutan logistik sehingga Lintas Timur jadi lintas unggulan dari utara maupun selatan Sumatera," kata Sebastian saat memberikan pengarahan di Lampung, Jumat (3/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, arus lalu lintas di Lintas Timur cukup padat bila dibandingkan Lintas Tengah dan Barat. Ia mengklaim bahwa Lintas Tengah dan Timur kondisinya cukup baik alias mantap namun khusus wilayah barat kondisinya di bawah mantap.
"Lintas timur sudah kita lewati dan kondisinya mantab hampir 97%. Lintas Tengah juga mantap tetapi kondisinya banyak longsor karena bersandar ke Bukit Barisan. Namun untuk Lintas Barat kondisinya di bawah mantapnya," tuturnya.
Tahun depan rencananya anggaran Lintas Barat akan dinaikkan karena ada 7 paket konstruksi jalan.
"Kesulitan yang dihadapi kebanyakan faktor luar yaitu lalu lintas sangat sensitif. Cara ini dilakukan dalam rangka meningkatkan distribusi kendaraan ke Pantai Barat. Nilai per paketnya adalah Rp 150-200 miliar/paket dan ini termasuk proyek multiyears hingga 2015. Sampai saat masih pra evaluasi," tegasnya.
(wij/hen)