"Perkiraan kami produksi ada sekitar 20% di bawah target yang ditentukan, artinya hanya mencapai 80% dari target," ucap Presiden Direktur Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Rozik mengatakan, selama dua bulan lebih Freeport berhenti beroperasi karena insiden runtuhnya lokasi tambang yang menewaskan 28 korban jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Rozik, target produksi Freeport tahun ini sebesar 220.000 ton bijih, setelah kembali beroperasi produksinya saat ini hanyasekitar 160.000-170.000 ton bijih.
"Selama ini produksi bijih Freeport 70% berasal dari tambang permukaan sedangkan 30% berasal dari tambang bawah tanah," ujar Rozik.
(rrd/dnl)