"Ada sekitar 200 ton akan masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta, sisanya lewat laut, kemudian akan ada tambahan dari 109.000 ekor dari feedloter (penggemukan sapi potong), sehingga diharapkan harga bisa cepat stabil," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi soal pangan, di kantor menko perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (10/7/2013).
Seperti diketahui Bulog telah mengantongi izin impor daging sapi beku sebanyak 3.000 ton. Namun butuh waktu beberapa minggu untuk tiba di Tanah Air jika menggunakan angkutan laut. Pemerintah fokus meredam lonjakan harga pasca kenaikan harga BBM, termasuk daging sapi dan beberapa komoditi pangan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti Cabai rawit yang pada Juni minggu kedua naik mencapai 63,3% dari harga Rp 27.000 per kg sekarang menjadi Rp 41.000 per Kg, Bawang Merah naik 49,08% dari Rp 32.421 per Kg menjadi Rp 48.213 per Kg, daging ayam dari Rp 28.000 per Kg menjadi Rp 34.000 per Kg serta telur ayam ras dari Rp 18.211 per Kg naik 9,2% menjadi Rp 19.108 per Kg," ungkap Hatta
Menurut Hatta pemerintah akan melakukan beberapa langkah antisipasi soal lonjakan harga pangan ini.
"Langkah yang akan dilakukan seperti dari cabai dan bawang, dari pantauan supply dan demand, tidak seimbang karena musim panen cabai dan bawang mundur menjadi Agustus 2013, untuk itu Kementerian Perdagangan akan memberikan izin (impor) untuk memasukan tambahan pasokan cabai dan bawang dari impor, ini dilakukan untuk menstabilakan harga," kata Hatta.
Terkait kenaikan harga yang cukup signifikan untuk daging ayam dan telur ayam ras, kata Hatta, Kementerian Pertanian akan segera mengambil langkah cepat untuk mengatasinya.
"Pemain di bisnis ini kan erat hubungannya dengan pakan ternak, Mentan (menteri pertanian) akan melakukan upaya agar siklus memasuki lebaran tahun ini harganya tidak terlalu tinggi," ujarnya.
(rrd/hen)