Pangeran Inggris Soroti Penerbangan Delay di Bandara RI, Ini Jawaban Wamenhub

Pangeran Inggris Soroti Penerbangan Delay di Bandara RI, Ini Jawaban Wamenhub

- detikFinance
Kamis, 26 Sep 2013 18:18 WIB
Jakarta - Pemerintah Inggris melalui Pangeran Andrew menyoroti penerbangan di bandara Indonesia yang sering mengalami keterlambatan (delay). Kementerian Perhubungan berjanji segera berbenah.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan, untuk mengatasi delay di bandara ada, 3 hal yang harus segera dibenahi. Pertama, adalah terkait kapasitas sistem bandara.

"Yang dilakukan adalah penyelarasan 3 hal, pertama kapasitas dari sistem airport itu benar-benar dilihat, jadi misalnya kapasitas airport di Jakarta berapa Surabaya berapa dan yang lainnya," ungkap Bambang saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/9/2013)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, adalah peering yang artinya mengatur konektivitas antara bandara yang ada di Jakarta dengan kota-kota yang terhubung.

"Peering, itu tidak hanya kita bicara kapasitas di Jakarta saja, tapi juga bagaimana memadukan kapasitas Jakarta dengan semua yang berhubungan dengan Jakarta, itu nanti akan diatur.

Kemudian yang terakhir, adalah persoalan pengaturan navigasi.

"Yang ketiga navigasinya. itu juga diatur supaya memang kalau jakarta sudah 1 jam delay, ia tentu nanti akan bilang peringnya tadi, untuk jangan jalan dulu. Tiga hal itu yang sedang dilakukan oleh pengelola bandara dan air navigation," pungkasnya.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan Pangeran Andrew menyoroti seringnya keterlambatan pesawat. Hatta memaklumi persoalan ini sudah menjadi sorotan internasional.

"Pangeran Andrew menyoroti Indonesia penting untuk meningkatkan kuaitas dari pelayanan penerbangan kita, rupanya ini sudah menjadi pembicaraan di komunitas di internasional," ujar Hatta di kantornya beberapa hari lalu.

Sorotan itu terkait dengan seringnya terjadi keterlambatan pesawat. Ini menurut Hatta terkait dengan kepasitan landasan yang tidak tercukupi.

"Bahwa airport kita itu sering sekali delay karena trafic, atau begitu banyaknya pesawat terbang yang mengantri. Itu saya sampaikan sendiri. Karena kita mendisain untuk 18 juta penumpang di Soeta itu sekarang sudah lebih dari 60 juta penumpang dengan pertumbuhan mendekati 10% per tahun," ujarnya.

Hatta mengakui, hal tersebut tentunya menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk terus meningkatkan konektivitas. "Makanya kita perlu tingkatkan infrastruktur yang maksudnya adalah konektivitas," jawab Hatta.


(mkl/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads