Utuh atau Rakitan Tak Masalah, yang Penting Gowes

Jakarta - Denny, 30 tahun, sedang galau. Karyawan di sebuah perusahaan telekomunikasi ini sedang 'ngidam' sepeda gunung alias MTB. Namun dia bingung, apakah harus membeli sepeda utuh (full bike) atau merakit sendiri (custom) dengan membeli komponen-komponen secara terpisah sesuai keinginan.

“Saya baru mau mulai main MTB. Ada yang bilang sebaiknya beli full bike, supaya praktis. Tapi ada juga yang bilang custom saja supaya puas. Saya belum ambil keputusan, mau cari-cari info dulu,” kata Denny di Jakarta kemarin.

Menurut Herunandi Saputra dari toko Garasi MTB, merakit sendiri lebih bagus dibandingkan dengan membeli yang sudah jadi. “Karena lebih puas, bisa menyesuaikan sendiri sesuai dengan tinggi badan, bodi, rem, suspensi, dan sebagainya. Bisa juga merakit dengan menyesuaikan budget yang dimiliki,” kata pria yang akrab disapa Ajo ini.

Terkadang, lanjut Ajo, merakit sepeda sendiri juga lebih murah dibandingkan membeli jadi. “kalau merakit sendiri bisa habis hanya sekitar Rp 1,7 juta, atau paling mahal Rp 2,7 juta. Tapi kalau membeli sepeda utuh, dengan spesifikasi yang sama bisa habis sekitar Rp 5-5,5 juta,” katanya.

Bagi pemula, Ajo menilai tidak perlu khawatir untuk merakit sepeda sendiri. Namun syaratnya jangan sungkan untuk meminta saran dari komunitas. “Kawan-kawan di komunitas pasti membantu kok. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya.

Namun bisa saja merakit sendiri lebih mahal dibandingkan membeli sepeda secara utuh, terutama jika kita menginginkan komponen-komponen kelas premium. Kemudian membeli sepeda yang sudah jadi juga lebih praktis, karena setelah membeli tinggal digowes.

“Jadi memang kembali ke masing-masing orang ya. Ada yang suka membeli utuh, tapi ada yang suka merakit sendiri. Yang terpenting bisa bersepeda dan sehat,” kata Ajo.

Sedangkan Eko Probo, penggiat komunitas Jalur Pipa Gas (JPG) Mountain Bike, menilai untuk pemula sebaiknya menggunakan sepeda yang sudah jadi. Selain lebih praktis, dia berpendapat membeli full bike biasanya lebih murah dibandingkan merakit sendiri.

“Seperti beli kamera saja. Untuk pertama kali lebih baik membeli yang sudah lengkap dulu,” ujar Eko.

Namun jika sudah mulai naik kelas dan ingin membeli sepeda kedua, Eko menyarankan perlu mulai merakit sendiri dengan komponen yang sesuai keinginan dan kebutuhan. “Kalau sudah tahu maunya seperti apa, akan seperti apa bentuknya, bagaimana performance yang diharapkan, ada baiknya mulai custom. Seiring waktu, kita biasanya sudah tahu ini sepeda mau diapakan dan bagaimana bagusnya,” terangnya.

Dengan merakit sendiri, lanjut Eko, bisa juga meminimalkan penyesalan. “Banyak kejadian membeli full bike, tapi kemudian ternyata tidak cocok. Sebaiknya kalau pengetahuan sudah meningkat baru mulai custom sendiri supaya lebih pas dan tentunya puas,” ujar dia.

Yang jelas, bersepeda itu banyak untungnya. Apa saja? Simak infografis berikut:



(DES/DES)