Saat acara dialog dengan kelompok petani, Dahlan sempat meminta petani dan grup musik untuk dibuatkan lagu tentang "gropyokan tikus". Ternyata kelompok petani di Desa Sidoluhur sudah menciptakan lagu gropyokan tikus.
"Sudah ada Pak lagunya," jawab salah seorang petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya malah nggak tahu kalau petani sudah punya lagu gropyokan tikus. Silakan, Bu nanti ke sini menyanyi," pinta Dahlan.
Ny Jiyah kemudian naik ke panggung bersama tiga orang rekannya. Dia pun membawa bait lagu baru yang akan dinyanyikan. Irama lagu tersebut juga diambil dari lagu campursari "Cucak Rowo".
Dahlan bersama menyanyikan lagu tersebut. Lagu tersebut berisi kegembiraan petani karena berhasil menghalau tikus yang selalu menyerang lahan padi di wilayah Sleman barat itu.
Usai menyanyikan lagu tersebut, Dahlan juga sempat mendengarkan beberapa lagu khas Jawa Timuran yang dibawakan warga. Setelah selesai, dia tidak lupa memberikan kenang-kenangan berupa uang yang langsung diberikan kepada salah satu kelompok tani yang menyanyi.
Setelah itu, ia juga memanggil salah satu warga Godean bernama Suroyo yang telah memberanikan diri mengirimkan SMS kepadanya agar membantu petani.
Selain Suroso ada satu warga lagi yakni Teguh Santoso yang mengirimkan surat agar Dahlan datang ke Godean karena bantuanya melalui salah satu BUMN PT Petrokimia Gresik (Petrogres) petani sudah bisa panen.
"Daripada saya membalas surat, saya datang ke sini. Mana Pak Teguh Santoso. Saya minta naik ke sini (panggung)," katanya.
Dahlan mengaku tidak tahu kalau serangan hama tikus di wilayah Godean itu sangat ganas. Serangan hama itu membuat selama hampir 4 tahun, petani selalu gagal panen.
"Ternyata Pak Suroyo berani SMS kepada saya. darimana dapat nomer telepon saya," katanya.
Saat menerima SMS, Dahlan mengaku tengah berkampanye mengenai perubahan sistem distribusi pupuk di Jawa Tengah. Perubahan sistem itu dinilai berhasil sehingga tidak ada daerah atau desa yang mengalami kekurangan pupuk. Sedangkan di daerah lain kelebihan pupuk.
"SMS itu. Pak, kami tidak perlu pupuk, yang kami perlukan adalah memberantas tikus sehingga bisa panen," kata Dahlan membacakan SMS yang dikirim kepadanya.
Dahlan pun kemudian menggandeng seorang ahli pertanian yang menguasai soal hama tikus. Salah satu cara memberantas tikus dengan memasang jebakan atau bubu yang menyerupai alat jebakan tikus yang besi berbentuk kotak yang biasa dipasang di rumah-rumah.
Bubu atau jebakan tikus itu bentuknya lebih besar. Alat itu dipasang di pinggir pematang. Tikus tidak mau masuk ke areal sawah bila di pinggir ada plastik meski tipis. Tikus akan berjalan mengikuti plastik tersebut yang menuju ke arah bubu. Kalau sudah masuk tidak bisa keluar. satu bubu, tikus bisa masuk sampai 50 ekor.
"Kalau alat ini tidak dipasang beberapa minggu yang lalu, mungkin kita tidak jadi panen raya," pungkas Dahlan.
(bgs/hen)