Vice President Communication Garuda Pujobroto mengatakan, jika Garuda akan mulai terbang dari dan ke Bandara Halim, maka maskapai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu perlu melakukan penyesuaian atas infrastruktur setempat.
Pasalnya, Garuda merupakan maskapai dengan layanan kelas penuh alias full service airline. Maka dari itu, kata Pujobroto, Garuda harus melakukan pembangunan berbagai infrastruktur, mulai dari lounge, sistem check in, ground handling, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan sarana dan prasarana itu harus cepat, karena Menteri Perhubungan EE Mangindaan kemarin mengatakan bahwa Garuda akan terbang dari Bandara Halim pada akhir Februari.
"Pembangunan sarana ini agar standar pelayanan yang diberikan Garuda kepada para penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sama dengan yang diberikan di Bandara Halim.
Saat ini, Garuda masih tunggu izin Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bisa terbang dari dan ke Bandara Halim. Maskapai pelat merah itu sudah mengajukan 10 slot penerbangan di Bandara Halim.
(ang/dnl)