Memuja dan Meraup Fulus dari The Beatles

Kisah Klub Penggemar The Beatles (3)

Memuja dan Meraup Fulus dari The Beatles

- detikFinance
Jumat, 10 Jan 2014 15:45 WIB
Pajangan di Rumah Beatles. (Foto: dok Rumah Beatles Indonesia)
Jakarta - Kecintaan pada The Beatles diekspresikan oleh para penggemarnya dengan berbagai cara. Namun yang cukup banyak dilakukan adalah mengoleksi segala hal yang berbau The Beatles.

Itu pula yang dilakukan oleh Arfan Hidayat. Pria berusia 49 tahun ini merupakan pemilik Rumah Beatles yang terletak di daerah Serpong (Tangerang).

Arfan menyukai The Beatles sejak duduk di bangku SD karena dua alasan. “Pertama, hampir semua jenis musik mereka mainkan. Lagu-lagu The Beatles tidak pernah kadaluarsa. Kedua adalah para personilnya, yang menurut saya sangat unik dan jenius. Bukan hanya di bidang musik, mereka juga hebat dalam berbagai hal seperti pemikiran-pemikiran yang kritis,” kata Arfan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah lama menjadi seorang Beatlemania dan mengoleksi berbagai pernak-perniknya, pada 16 Juli 2011 Arfan mempublikasikan berdirinya Rumah Beatles.

Rumah Beatles memiliki dua fungsi. Pertama adalah museum mini yang berisi benda-benda terkait The Beatles milik Arfan. Sebagian koleksinya antara lain piringan hitam, kaset, video, poster, dan sebagainya.

“Salah seorang kawan mengatakan koleksi video The Beatles saya merupakan yang terbanyak di dunia, yaitu sekitar 380 judul,” ujar Arfan.

Fungsi Rumah Beatles yang kedua adalah sebagai toko. Di sini dijual berbagai pernak-pernik The Beatles seperti cangkir, pena, tas, kaus, sampai sprei. Arfan bekerja sama dengan pengrajin-pengrajin lokal, seperti pengrajin kulit dari Garut, pengrajin resin dari Bandung, souvenir dari Bogor, dan pengrajin aksesoris dari Tangerang.

Produk andalannya adalah miniatur alat musik yang dimainkan John Lennon cs. “Produk ini sudah diekspor, bahkan sampai ke Inggris,” kata Arfan.

Untuk koleksi pribadinya, sudah tidak terhitung dana yang keluar dari dompet Arfan. Sebagian koleksi berada di Makassar, kota kelahirannya. “Saya tidak pernah menghitung. Tetapi kalau untuk amannya bisa disebut ratusan juta rupiah,” tuturnya.

Meski sudah menghabiskan banyak dana untuk koleksi pribadi, tetapi Arfan juga mendapatkan pemasukan yang cukup besar dari penjualan pernak-pernik The Beatles. Dalam sebulan, omzet penjualan di Rumah Beatles mencapai sekitar Rp 200 juta.

“Pembeli saya dari berbagai daerah, sampai ke Jayapura. Saya juga pernah melayani pembeli dari luar negeri,” ucap Arfan.

Menurut Arfan, bisnis yang dijalaninya memiliki prospek yang cerah. Ini tidak lepas dari para penggemar The Beatles yang selalu ada meskipun waktu terus berjalan. “Bahkan ada anak kelas 3 SD yang sudah menyukai The Beatles, padahal orang tuanya tidak tahu The Beatles. Ini terjadi waktu saya ke Makassar,” kata Arfan.

Mengingat semakin banyaknya Beatlemania di Indonesia, Arfan pun sudah mendapat tawaran untuk membuka cabang Rumah Beatles. Rencananya tahun ini akan dibuka. “Ada tawaran dari Makassar, Bali, Jakarta, dan Bangkok,” ungkapnya.

(hds/DES)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads