Rokok Ilegal Asal Indonesia Beredar di Kuala Lumpur

Lapran dari Kuala Lumpur

Rokok Ilegal Asal Indonesia Beredar di Kuala Lumpur

- detikFinance
Jumat, 24 Jan 2014 08:06 WIB
Kuala Lumpur - Rokok ilegal asal Indonesia seperti rokok kretek bercukai Indonesia yang dijual secara sembunyi-sembunyi atau ilegal di area Jalan Bukit Bintang Kuala Lumpur. Rokok ini dijual lebih murah dibandingkan rokok legal.

Informasi adanya peredaran rokok ilegal asal Indonesia atau sering disebut rokok Indon ini, diperoleh dari seorang warga Malaysia yang ada di sekitar Jalan Bukit Bintang.

“Ada rokok Indon?” tanya detikFinance kepada penjual di sebuah toko mini market di area Bukit Bintang Kuala Lumpur, Kamis Malam (23/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seketika sang penjaga toko mengiyakan. Sambil membuka laci di dekat meja kasir. Ia memperlihatkan berbagai jenis merek rokok selundupan asal Indonesia yang memenuhi laci. Sementara rokok resmi dipajang pada display toko.

“Ada rokok Sampoerna, Marlboro Putih, merah, Surya, Gudang Garam, LA. Mau yang mana?” kata sang penjual.

Untuk rokok kretek ilegal asli Indonesia ini, dijual berkisar RM 6 hingga RM 6,5. Padahal harga asli di gerai Malaysia untuk merek sejenis, dijual seharga RM 10 sampai RM 12.

Menurutnya rokok-rokok ilegal ini dikirim dan dipasok oleh seseorang. Namun sang penjual enggan menyebutkannya. Menjual rokok asli Indonesia menurutnya dilarang oleh otoritas Malaysia.

“Makanya kita jaga-jaga kalau ada razia. Karena ini dilarang,” sebutnya.

Usai meninggalkan toko kelontong, detikFinance kemudian menyusuri toko retail 24 jam untuk mengetahui apakah rokok ilegal juga dijual. Alhasil sang penjual malah menyodorkan rokok resmi dengan gambar peringatan bahaya merokok.

“Nggak jual rokok Indon,” katanya.

Saat menyusuri penjualan rokok ilegal asal Indonesia. Pada jalan-jalan yang tidak terlalu besar di area Bukit Bintang, beberapa orang justru menghampiri untuk menawarkan jasa layanan khusus dari para wanita-wanita penghibur. Bahkan ada tawaran untuk berkencan dengan wanita penghibur warga negara Indonesia.

“Ada Melayu, Vietnam, China dan Indonesia,” tawarnya.

(feb/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads