"Di situ nanti dibikin butik hotel dan mal. Nanti jadi konsep airport mal pertama di Indonesia," kata Director Marketing and Business Development AP I Robert Waloni di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (29/1/2014).
Untuk pengembangan Bandara Sepinggan, perseroan menggelontorkan investasi hingga Rp 1,7 triliun. Pasca renovasi, bandara ini mampu menampung hingga 15 juta penumpang per tahun dari kapasitas awal hanya 2 juta penumpang. Robert menjelaskan bandara ini juga dikonsep menjadi pusat pertemuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengembangan bandara ini sejalan dengan rencana bisnis AP I untuk menggenjot sektor bisnis non-aero. Konsep bisnis non-aero ini terbukti sukses pada pengembangan kawasan komersial di Bandara Ngurah Rai Bali.
"Singkatnya dulu kita dapat 1 tahun US$ 5 juta, sekarang 1 bulan US$ 5 juta. Itu di Bali saja," sebutnya.
Menurutnya, AP I melakukan tender internasional dengan mengundang pelaku bisnis pemegang merek untuk berjualan di terminal Bandara Ngurah Rai. Langkah ini juga diterapkan pada Bandara Sepinggan dan Bandara Juanda Surabaya.
"Tender internasional, menggunakan cara-cara internasional. Khusus Duty Free, itu diikuti oleh hampir seluruh operator Duty Free terbesar di dunia dan terbukti hasilnya fenomenal," jelasnya.
(feb/dru)