Menurut seorang petani Apel Malang, Neneng mengatakan banyaknya peredaran buah impor asal China di Kota Malang membuat harga buah lokal jatuh. Sehingga banyak petani buah yang mulai meninggalkan lahan perkebunan apelnya
"Banyak rekan-rekan saya yang meninggalkan perkebunan apel mereka karena kurang menjanjikan. Harga apel lokal merosot tajam setelah berlimpahnya buah impor," kata Neneng di Kementerian Perdagangan, Senin (24/2/2014)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapannya pemerintah baik pusat dan daerah peduli terhadap nasib petani. Bila tidak bukan tidak mungkin Apel Malang sudah tidak diproduksi. Maka ikon Kota Malang dengan apelnya justru akan menjadi ikon Kota Apel China," jelasnya.
Para petani apel yang berunjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat hari ini kecewa. Meskipun beberapa perwakilan petani diperbolehkan masuk untuk bertemu dengan para pejabat Kemendag.
Neneng mengaku kecewa karena tidak bertemu langsung dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Ia ingin sekali berkeluh kesah dengan maraknya peredaran buah apel impor di Kota Malang.
"Yang menerima hanya perwakilannya saja dan saya kecewa. Saya nggak mau dan hanya mau ketemu langsung sama menterinya," ungkap Neneng.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi saat ini sedang berada di Bali. Lutfi mengikuti beberapa acara seperti peresmian Pasar Nyanggelan dan membuka acara Association of Futures Markets (AFM) di Westin Hotel, Nusa Dua, Bali.
(wij/hen)