.webp)
Jembatan ini diberi nama Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah yang menjabat dua kali sebagai Yang Di Pertuan Agung di Malaysia. Megahnya jembatan ini karena dibangun di atas laut.
"Jembatan ini adalah jembatan yang terpanjang di Asia Tenggara dan cocok dinamai dengan nama Raja," ujar Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak saat meresmikan jembatan sepanjang 24 kilometer tersebut, dikutip dari TheMalayOnline yang ditulis Selasa (4/3/2024).
Jembatan yang menghubungkan Batu Maung yang berada di pulau dengan Batu Kawan yang ada di pusat daratan ini bernilai RM 4,5 miliar atau setara US$ 1,7 miliar.
Jembatan baru ini akan menjadi sarana penghubung ketiga antara pulau dan pusat daratan bersamaan dengan kapal ferry dan jembatan pertama yang menjadi penghubung pertama dan kedua.
Datuk Seri Najib Razak menyebut ide untuk membangun jembatan kedua ini dicetuskan pada 1995 oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu Tun Dr Mahathir Mohamad.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad dan Tun Badullah Ahmad Badawi yang merupakan kelahiran Penang, adalah tokoh yang memutuskan jembatan itu harus dibangun di bagian ujung selatan untuk membawa perubahan ke Batu Kawan, Nibong Tebal and Balik Pulau.
Dia juga menyebutkan Abdullah sebagai orang yang melanjutkan proyek yang disebut sebagai proyek untuk rakyat Penang kendati negara bagian itu sudah masuk ke Pakatan Rakyat (PR) pada pemilihan umum 2008 lalu.
Jembatan itu terlihat sangat indah dan megah. Pengendara yang melintas akan menikmati pemandangan hamparan laut lepas di kawasan pulau Batu maung, Batu Kawan dan daerah sekitarnya. Terlebih pada saat malam hari, gemerlap lampu-lampu penerangan jalan sangat terang menambah lengkap keindahan jembatan ini.
(zul/dru)
