.webp)
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Hermanto Dardak mengatakan di masa mendatang Indonesia akan membangun JSS. Kini proses persiapan pembangunan sudah sampai tahap final dan target penyelesaian proyek bisa dipercepat dari target awal 10 tahun.
"FS (Feasibility Study) dimulai ditargetkan itu fisik desain tahun ini. Ya kita lakukan optimalisasi desain lalu bangun. Coba manfaatkan teknologi yang kita punya nanti. Kalau kita mulai FS setelah FS langsung tender dan bangun. Fisik bangun selesai sesuai pendanaan. Targetnya sudah pernah dibilang dulu bisa 10 tahun bisa dipercepat," katanya saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian Jalan Lapangan Benteng Jakarta, Kamis (6/03/2014).
Dardak mengatakan pemerintah sudah sampai tahap akhir persiapan proyek JSS. Ia menegaskan proyek JSS akan lebih unggul dari sisi konstruksi, teknologi hingga panjang konstruksinya dibandingkan Jembatan Penang II.
"Kemarin sudah dirapatkan dan dilanjutkan dengan menindaklanjuti. Kalau panjang jembatan sebenarnya dari pilar ke pilar Penang itu panjangnya, kita yang paling panjang," katanya.
Menurutnya, JSS akan memiliki panjang hingga 30 Km, sedangkan Jembatan Penang II hanya 23,5 Km. Selain itu, JSS tak akan mengusung teknologi cable stayed seperti Jembatan Penang, namun memakai teknologi jembatan gantung ultra panjang, misalnya akan ada bagian konstruksi dengan bentang tengah tanpa penyangga sepanjang 2,2 Km.
"Total panjangnya kita (JSS) 29-30 Km. Teknologi ini kita bentang paling panjang bukan kecil-kecil banyak. Teknologi bentang mereka (Malaysia) pendek. Kita pakai suspensi, bangunannya pakai kabel tetapi bukan cable stayed, kalau di Surabaya (Suramadu) itu pakai cable stayed dia kabel gantung di kabelnya itu pendek bentangannya. Kalau bentang lebih panjang itu pakai suspensi kabel numpang di kabelnya tadi dan itu bisa 2,2 Km (bentang tengah) lebih," tuturnya.
(wij/hen)
