Railink saat ini tengah melakukan proses pembebasan lahan. Ditargetkan proses pembebasan lahan dan kontruksi paling cepat bisa selesai pada pertengahan tahun 2015. Saat mulai beroperasi, waktu tempuh KRL Commuter dari Bandara Soetta ke Stasiun Manggarai hanya 30 menit.
"30 menit jarak Manggarai-Bandara Soetta dengan jarak 30an kilo meter," kata Dirut PT Railink MN Fadhilah di acara diskusi perekeretaapian di Stasiun Tanjung Priok Jakarta Utara, Selasa (11/3/2014).
Diakui Fadhilah, tantangan dalam pengembangan KRL Bandara Soetta ini adalah lahan. Namun hal tersebut tengah diselesaikan oleh Railink. Fadhilah juga menjelaskan penyesuaian rute KRL Bandara Soetta dengan kereta cepat Bandara Halim Perdanakusuma-Bandara Soetta sudah tuntas. Penyesuaian rute terjadi di titik Stasiun Sudirman Baru atau dekat kantor pusat BNI.
"Ini sudah selesai. Ini penyesuaian di dekan Sudirman Baru," tuturnya.
Guna mempercepat proses pembebasan lahan, KAI telah menjalin kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Banten. Fadhilah menambahkan saat beroperasi, KRL Bandara Soetta akan dilayani minimal oleh 10 rangkaian kereta (train set). Setiap 1 train set terdiri dari 6 kereta dengan kapasitas 250 penumpang per rangkaian.
"Kemungkinan kita pakai kereta dari INKA dan konsorsium Bombardier," jelasnya.
Keunggulan dari KRL Bandara ini adalah kecepatan dan ketepatan waktu tempuh. Keunggulan ini tidak bisa dinikmati dengan transportasi darat saat ini karena padatnya arus lalu lintas, dari atau menuju Bandara Soetta.
"Keunggulan waktu tempuh sudah pasti. Dari sisi bandara dengan masuknya kereta bandara, manajemen traffic di bandara ketolong," sebutnya.
Frekuensi keberangkatan KRL Bandara Soetta menurut Fadhilah akan disesuaikan dengan kepadatan jadwal penerbangan. "Yang berpengaruh jadwal penerbangan. Kalau penerbangan yang padat di bawah jam 9. Tentu kita atur jadwal keretanya," katanya.
Saat ini, Railink telah mengoperasikan kereta bandara Kuala Namu di Sumatera Utara. Railink bisa melayani hingga 18 perjalanan pulang pergi kereta bandara dalam setiap hari. Frekuensi ini bisa ditingkatkan hingga 40 kali perjalanan pulang pergi dengan pertimbangan kepadatan penerbangan dan jumlah penumpang.
"Rata-rata tingkat isian penumpang 45%. Tapi itu naik turun, kan ada peak-nya," paparnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan EE Mangindaan menjelaskan KAI dan Pemprov Banten sudah menjalin kerjasama untuk mempercepat proses pembebasan lahan jalur KRL Bandara. Ditargetkan paling lambat Bandara Soetta telah terlayani KRL Bandara pada tahun 2015.
"Jadi antara KAI dan pemda sudah ada kerjasama. Tahun ini atau tahun depan sudah nyambung. Karena berbarengan dengan perbaikan terminal 1 dan 2. Kan sekarng sedang di-upgrade jadi harus bersama-sama targetnya di 2015," kata Menhub.
(feb/dru)