Menurut Ahok, moda transportasi metro kapsul ini masih bersifat purwarupa atau prorotype. Sehingga menurutnya masih lama moda transportasi ini bisa direalisasikan.
"Itu (metro kapsul) masih prototype. Saya kira masih lama," ujar Ahok singkat saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (27/3/2014).
Sebelumnya, Gubernur Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tertarik dengan moda transportasi metro kapsul, yang pabriknya ada di Subang, Jawa Barat.
"Ya tertarik. Karena murah memang dari segi biaya produksi per kilonya jauh lebih murah dibanding MRT dan monorel," jelas Jokowi usai bertemu perwakilan Perkakas Rekadaya Nusantara Senin lalu.
Jokowi yakin, bila metro kapsul dibangun, tidak akan mengganggu alat transportasi lain yang sudah direncanakan pembangunannya, seperti monorel dan MRT.
"Di negara-negara mana pun yang namanya transportasi massal itu macam-macam. Ada yang bus, ada yang trem, ada yang monorel, MRT dan macam-macam banyak sekali. Bermacam jenisnya," kata Jokowi.
Calon presiden dari PDIP ini ingin melihat langsung apakah benar metro kapsul lebih murah investasinya, dan lebih efisien pembangunannya. "Karena ini memang simpel sekali tiangnya kecil, pengerjaannya cepat banget, kemudian juga pengaturan kereta itu bisa beriringan," ujar Jokowi.
Namun sampai saat ini baru pemaparan sementara soal biaya investasi metro kapsul. Lalu Perkakas Rekadaya Nusantara, salah satu konsorsium metro kapsul juga mengajukan rute Senayan ke Bandara Soekarno-Hatta. "Ini prosesnya masih panjang," ungkap Jokowi.
Jokowi belum bisa memberikan waktu pasti kapan kita-kira metro kapsul dibangun di Jakarta.
"Belum wong baru mulai. Coba kita lihat MRT (butuh) berapa tahun? Dari perencanaan sampai sekarang, 26 tahun. Monorel berapa tahun, 15 tahun. Ini baru 2 hari saja kamu sudah ngejar-ngejar. Pengennya kalau saya cepat," imbuh Jokowi.
(dnl/dru)











































