Gerbang Tol Cibatu menghubungkan langsung Kawasan Lippo Cikarang, Jababeka, dan East Jakarta Industrial Park (EJIP)
"Hari ini pukul 14.00 WIB kita akan operasional gerbang tol Cibatu," ungkap Deputi General Manager Traffic Management PT Jasa Marga (persero) Teddy Rosady saat ditemui di Gerbang Tol Cibatu, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/4/2014).
Menurut Teddy, gerbang tol Cibatu ini mulai diusulkan pembangunannya oleh Lippo Cikarang sejak Oktober 2005 kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Kemudian Kementerian PU baru memberikan izin pembangunan pada 30 Januari 2007.
"Tahun 2005 mulai diusulkan, perjanjiannya juga melibatkan Menteri PU. Tahun 2011 gerbang tol ini mulai dibangun," imbuhnya.
Perjanjian pembangunan gerbang tol ini dihibahkan kepada Jasa Marga pada 26 Januari 2011. Akhirnya proyek ini rampung pada 18 Februari 2014.
Gerbang tol Cibatu memiliki 9 gardu tol yang terdiri dari 4 gardu masuk (entrance) dalam komposisi 2 gardu multi golongan dan 2 gardu single (khusus Golongan 1, non bus/truk). dan 5 gardu keluar (exit) dengan komposisi 4 gardu multi golongan dan 1 gardu single.
"Gerbang tol ini inisiasi dari Lippo dan Bupati Bekasi kemudian dilimpahkan kepada Kementerian PU dan disetujui. Biaya semua dari Lippo kemudian dihibahkan ke PU dan masuk ke Jasa Marga sebagai operasional gerbang tol," jelas Teddy.
Nantinya, gerbang tol ini diharapkan akan membantu mengurai kepadatan arus masuk dan keluar kendaraan di Gerbang Tol Cikarang Barat.
"Gerbang tol Cikarang Barat sering terjadi antrean kendaraan baik yang menuju Jakarta atau bahkan yang meninggalkan Jakarta. Bahkan antrean biasanya sampai pintu Cawang. Adanya gerbang tol Cibatu bisa mengurai kepadatan itu," ungkap Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin.
Gardu-gardu tersebut dapat melayani puluhan ribu kendaraan setiap harinya.
"Saya lihat khusus untuk 4 pintu masuk kapasitasnya 4 kali 700 sampai 800 kendaraan setiap jam atau totalnya 3.200 kendaraan/jam atau 32.000 kendaraan per hari itu pintu masuk. Pintu keluar bisa 5 kali 400 atau 20.000 kendaraan per hari," imbuhnya.
Ia juga menjelaskan, sampai dengan akhir Desember 2013, rata-rata kendaraan yang melewat gerbang tol Cikarang Barat setiap harinya adalah 50.663. Sehingga dengan dioperasikan gerbang tol ini diproyeksikan akan membantu mengurangi kepadatan transaksi lalu lintas di Cikarang Barat khususnya di ramp Cikarang Barat 3 (dari Jakarta) di pagi hari, dan ramp Cikarang Barat 5 (dari kawasan industri Lippo Cikarang) di sore hari.
"Diperkirakan pada tahun 2014 beban lalu lintas yang akan berpindah dari gerbang tol Cikarang Barat menggunakan akses gerbang tol Cibatu ini sejumlah 77,33%. Namun dapat dipastikan pengguna gerbang tol ini akan meningkat seiring pembangunan pengembangan di kawasan industri baik di Kawasan Lippo Cikarang, EJIP, Jababeka dan sekitarnya," jelas Hasanudin.
(wij/dnl)