Ini Harapan Pengusaha ke DPR Baru

Mencermati Reaksi Pasar Terhadap Pemilu (4)

Ini Harapan Pengusaha ke DPR Baru

- detikFinance
Jumat, 11 Apr 2014 16:45 WIB
Ini Harapan Pengusaha ke DPR Baru
Foto: Detikcom
Jakarta - Rakyat Indonesia telah menjalani satu tahapan dalam pesta demokrasi, yaitu Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif pada 9 April lalu. Dunia usaha pun punya harapan besar untuk wakil rakyat yang baru.
 
Meski hasil resminya belum keluar, sejumlah lembaga sudah merilis hitung cepat (quick count). Angkanya memang bervariasi, tetapi urutannya relatif sama empat besar dihuni yaitu PDI-P, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat.
 
Dunia usaha menilai Pileg telah berjalan aman dan demokratis, sehingga tidak mengganggu iklim investasi di Indonesia. “Saya rasa pelaksaanaan Pileg sudah bagus. Tinggal kita tunggu kinerja anggota DPR ke depan,” kata Hariyadi Sukamdani, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Hariyadi berharap kualitas para anggota DPR baru nantinya lebih baik. “Jangan mengulangi kesalahan-kesalahan yang kemarin,” tegasnya.
 
Salah satu hal negatif dari DPR periode 2009-2014 adalah tidak efektifnya koalisi partai pendukung pemerintah sehingga beberapa pembahasan sejumlah kebijakan berjalan alot. Bahkan terkadang ada kebijakan pemerintah yang dimentahkan oleh DPR, seperti rencana pembelian saham Newmont.
 
DPR 2014-2019 juga kemungkinan akan diisi oleh kubu koalisi dan opsisi karena sepertinya tidak ada partai yang menang mutlak. Oleh karena itu, Hariyadi menginginkan agar koalisi ke depan lebih efektif agar bisa mendukung kebijakan pemerintah yang positif.
 
“Mereka memang harus koalisi ya. Sekarang caranya adalah berkonsolidasi untuk mencari format yang terbaik,” ujar Hariyadi.
 
Selain itu, Hariyadi juga berharap DPR lebih berperan dalam pembentukan kebijakan pemerintah. Jangan ada lagi kebijakan yang justru melemahkan daya saing ekonomi nasional. Misalnya adalah tentang kenaikan upah minimum yang dirasa terlalu besar sehingga memberatkan dunia usaha.
 
“Prinsipnya adalah bagaimana memperkuat kemandirian ekonomi. Jangan lagi membuat kebijakan yang justru melemahkan. Ingat, tahun depan kita sudah memasuki ASEAN Economic Community,” kata Hariyadi.



(hds/DES)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads