Ini Alasan di Balik Mandeknya Proyek Monorel Jakarta

Ini Alasan di Balik Mandeknya Proyek Monorel Jakarta

- detikFinance
Sabtu, 19 Apr 2014 12:15 WIB
Jakarta -

Hingga saat ini, proyek transportasi monorel DKI Jakarta belum memperlihatkan perkembangan berarti, sejak diresmikan kembali oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), pada Oktober 2013 lalu. Apa alasannya?

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Andi Baso M menjelaskan, pembangunan monorel di ibu kota yang diresmikan 16 Okteober 2013 lalu menghadapi persoalan. Adapun, persoalan timbul karena PT Jakarta Monorail selaku pemegang konsesi dan investor meminta pengelolaan lahan komersial stasiun monorel dan sekitarnya secara gratis.

"Diberikan gratis secara aturan melanggar UU. Kami staf nggak mau. Kalau nggak minta gratis sebetulnya sudah jalan," kata Andi saat seminar dan workshop transportasi di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bisa saja Pemprov DKI memberi izin pemanfaatan lahan untuk mendukung pendapatan non tiket kepada Jakarta Monorail, namun harus tertuang di dalam perjanjian sewa.

"Aset nggak bisa diberi tapi bisa pinjam pakai, nggak ada yang gratis. Mau menabrak aturan?" sebutnya.

Andi mengakui, skema pembiayaan monorel ini juga menjadi persoalan. Hingga kini, Jakarta Monorail belum menuntaskan skim pembiayaan untuk proyek monorel dalam kota, sehingga Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemprov DKI dan Jakarta monorail belum dilakukan.

"PKS belum. Gubernur masih hati-hati," jelasnya.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Tarumanegara Prof Roesdiman menjelaskan, pembangunan monorel jadi salah satu solusi cepat dan murah untuk mengurai kepadatan di DKI Jakarta. Tapi kapasitas dan kecepatan monorel relatif lebih rendah daripada Mass Rapid Transit (MRT).

"Ada kegagalan monorel di KL (Kuala Lumpur) dan Sydney. Jangan dilihat kegagalan. Itu pendek. Itu berbasis wisata. Itu nggak bisa disamakan. Yang terpanjang di China. Ini bisa mempercepat mobilisasi orang. Kapasitas monorel terbatas dan speed. Kalau ada masalah, kita bisa atasi," sebutnya.

Seperti diketahui, dalam rancangannya, monorel Jakarta memiliki 2 rute yakni jalur hijau dan jalur biru. Blue line membentang sepanjang 14,2 km dari Tebet-Suharjo-Menteng Dalam-Casablanca-Ambasador-Sudirman WTC-Menara Batavia-Dukuh Atas-Kebon Kacang-Tanah Abang-Cideng-Tomang-Taman Anggrek.

Sementara green line yang membentang sepanjang 14,8 km dari Casablanca-Taman Rasuna-Kuningan Sentral-Setia Budi Utara-Karet-Pajempongan-Palmerah-Stasiun Madya-Plaza Senayan-GBK-SCBD-Komdak-Satria Mandala-Gran Melia-Casablanca.

(feb/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads