.webp)
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II) Tri S. Sunoko selaku operator dan pembangun bandara ini mengatakan, bandara ini memang dibuat dengan konsep kebun binatang (zoo airport), dengan memanfaatkan kebun binatang Taman Rimbo yang sudah ada sebelumnya di sekitar bandara.
"Sudah ada zoo dari awal kenapa nggak kita manfaatkan. Binatangnya pun tentu tidak kita pilih yang sensitif terhadap penerbangan. Nanti kita panggil ahli. Apalagi rekreasi di Jambi ini masih sangat sedikit. Kita juga nanti ingin membentuk mal dan Dufan-dufanan, saya yakin nanti akan lebih ramai Jambi. Kalau mereka mau masuk ke kebun binatang masuknya dari akses lain," tutur Tri di bandara tersebut, Jambi, Selasa (22/4/2014).
Untuk pembangunan taman hiburan mirip Dufan ini, Tri mengatakan, AP II akan membentuk sebuah anak usaha sendiri.
Pada kesempatan itu, Tri mengatakan, seluruh perombakan bandara di Jambi ini akan memakan dana Rp 1,6 triliun hingga 2017 nanti. Namun untuk tahap awal pembangunan bandara kebun binatang yang diluncurkan November 2014 ini, digelontorkan Rp 444 miliar.
Kendala dalam pembangunan bandara ini adalah akses jalan yang belum memadai. AP II akan bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemda setempat.
Bandara ini akan memiliki luas 25 hektar untuk kebun binatangnya, dan 156 hektar untuk luas bandaranya sendiri. Tri mengatakan, bandara ini akan menjadi bandara hijau (green airport) dengan banyaknya pohon-pohon rindang.
(dnl/hen)
