Endang Tarot, Dari Urusan Nasib Sampai Nomor Buntut

Bisnis Meramal (2)

Endang Tarot, Dari Urusan Nasib Sampai Nomor Buntut

- detikFinance
Jumat, 25 Apr 2014 11:06 WIB
Foto: Hidayat Setiaji (Detikcom)
Jakarta - Manusia selalu ingin tahu apa yang terjadi besok, lusa, minggu depan, bulan depan, dan seterusnya. Entah didorong rasa penasaran atau ingin membuat persiapan, bisa mengetahui masa depan selalu menyenangkan. Inilah mengapa aktivitas meramal sudah eksis sejak ribuan tahun lalu.

Salah satu metode untuk meramal adalah dengan kartu tarot. Kartu ini berasal dari Italia dan sudah ada sejak abad pertengahan. Terdapat 78 kartu yang terbagi dalam dua kelompok besar yaitu arcana mayor dan arcana minor. Sejak dulu, kartu tarot memang menjadi medium untuk meramal masa depan.

Sudah banyak orang yang menjadikan membaca kartu tarot sebagai profesi. Di Indonesia pun profesi pembaca kartu tarot sudah berkembang.

Endang Widiastuti, atau dikenal dengan nama Endang Tarot, adalah salah seorang praktisi ramal khususnya dengan kartu tarot. Perempuan berusia 45 tahun ini sudah menyediakan jasa konsultasi sejak 1995. Mulai tahun lalu, Endang membuka ‘praktik’ konsultasi di sebuah pertokoan di Jakarta Selatan.

Endang memang sudah memiliki kemampuan spiritual sejak kecil. Bahkan dia sempat dimanfaatkan oleh pengasuhnya untuk memenangkan judi nomor buntut.

“Waktu saya umur 3-4 tahun, pengasuh saya sering bertanya nomor buntut dan ternyata menang terus. Akhirnya ayah saya tahu, dan marah,” kenang Endang.

Sampai saat ini, sudah sekitar 2.000 tamu yang datang berkonsultasi kepada Endang. “Banyak juga jenderal, pejabat, dan artis yang datang,” ujarnya yang tidak ingin menyebutkan pendapatan.

Sebelum menjadi konsultan tarot, Endang pernah bekerja di bank, radio, sampai televisi. Sewaktu masih bekerja, dia menyambi melayani konsultasi di tengah waktu senggang sebelum akhirnya fokus menjadi konsultan spiritual pada 2010.

“Dulu saya tangani konsultasi sambil lalu atau sepulang kerja, tapi saat ini benar-benar bisa saya kerjakan sepenuhnya di waktu yang saya tentukan dengan leluasa. Saya juga bersedia memenuhi permintaan klien sampai ke Malaysia, Hong Kong, dan Taipei,” kata Endang, yang juga seorang pelukis.

Konsultasi yang disediakan Endang mencakup urusan keuangan, kesehatan, percintaan, jabatan, sampai politik. Salah satu politisi yang pernah diterawang olehnya kini sudah menduduki posisi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Kartu tarot, lanjut Endang, adalah medium untuk mengonfirmasi kehidupan seseorang. “Karena kartu hanya medium, jadi harus dibekali dengan bekal spiritual,” ujar mantan wartawan ini.

Meski para pejabat dan artis banyak yang menjadi kliennya, Endang menolak jika konsultasinya dianggap sebagai bisnis. “Ini menyangkut hidup seseorang, benar-benar harus bisa dipertanggungjawabkan. Saya rasa ini bukan bisnis, melainkan perjalanan dan pelayanan spiritual, serta membantu orang lain,” tegasnya.



(hds/DES)

Hide Ads