Pihak penyelenggara, Direktur PT Jaya Artha Nugraha Icha Dharmo mengatakan acara digelar sebagai wadah pelaku industri perhiasan di Tanah Air untuk lebih memperkenalkan produknya di pasar internasional.
"Dengan adanya pameran internasional ini kita harapkan industri kita lebih besar lagi lebih dikenal lagi," kata Icha kepada detikFinance di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (8/5/2014).
Ada yang menarik dalam acara ini yaitu kehadiran warga negara asing yang sengaja datang dari negaranya untuk melihat koleksi perhiasan yang digelar dalam perhelatan ini. Dari pengamatan, para pengunjung yang terlihat didominasi warga asing.
"Tahun lalu, jumlah pengunjung 4 hari 20.000, sebagian itu buyer dari luar negeri. Banyak datang dari Timur Tengah dan Eropa mereka biasanya berburu perhiasan kita," katanya
Berbagai jenis perhiasan dipamerkan di sini seperti Emas, Perak, Permata, Mutiara hingga berbagai batu mulia. "Indonesia itu kaya sumber alam, tiap daerah juga perhiasannya sangat khas dan bermacam-macam. Banyak pilihan dari bahannya dari segi design juga kita nggak kalah," tuturnya.
Dari sekian banyak jenis perhiasan, produk olahan emas adalah barang yang paling diminati oleh para pengunjung. Hal ini tak lepas dari kualitas emas serta desainnya yang menarik.
Selain itu, produk emas Indonesia juga mampu menyesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan konsumennya sehingga dapat menjangkau kelompok pembeli dengan tingkat ekonomi yang lebih beragam.
"Industri kita kuat di emas. Industri kita bisa menyesuaikan. Desain cukup bagus, industri kita nggak kalah dengan yang dari luar," katanya.
Icha berharap pameran seperti ini dapat lebih sering digelar dengan melibatkan banyak pelaku industri di bidang perhiasan.
"Bagi pengusaha perhiasan yang belum ikut tapi ingin ikut langsung aja menghubungi Indonesia Jewellery Fair. Semoga komunitasnya makin besar," ujar Icha.
Selain Jakarta Ada di Surabaya
Pameran ini sudah rutin digelar setiap tahun sejak 1996. Sebelum di Jakarta, gelaran kelas dunia ini telah lebih dahulu berlangsung di Surabaya karena banyak pelaku industri perhiasan bermarkas di Surabaya.
"Kita awali tahun 1996, ini pameran asosiasi dimana dalam wadahnya ada manufaktur, ada ritel dan UMKM. Di Surabaya sudah 19 kali, di Jakarta ini yang ke-7," jelasnya.
Setiap tahun, jumlahnya peserta yang mengikuti Jakarta International Jewellery Fair kian bertambah, sebagai bukti makin besarnya industri perhiasan di dalam negeri.
"Peserta 200 peserta, ada 25 dari luar negeri, sisanya (175) dari dalam negeri. Ada peningkatan jumlah (peserta), tahun lalu cuma 1 hall, sekarang 2 hall. Itu artinya industri ini sudah berkembang," katanya.
(hen/hen)