Ma Huateng, Pemilik WeChat yang Mendunia

Kisah Miliuner dari Tiongkok (3)

Ma Huateng, Pemilik WeChat yang Mendunia

- detikFinance
Jumat, 09 Mei 2014 13:55 WIB
Ma Huateng (Foto: Reuters)
Jakarta - Tiongkok kini sangat maju dalam hal teknologi informasi. Negeri Tirai Bambu mumpuni dalam membuat produk baik hardware, software, maupun aplikasi.

Salah satu taipan IT di Tiongkok adalah Ma Huateng. Menurut daftar Forbes, Ma menduduki peringkat ke-2 orang terkaya di Tiongkok. Sehari-hari, Ma dipanggil Pony karena dalam bahasa Mandarin, Ma artinya kuda.

Usia Ma masih muda, belum genap 43 tahun. Namun kekayaannya mencapai US$ 13,4 miliar atau lebih dari Rp 134 triliun. Secara global, Ma merupakan orang terkaya ke-80 di dunia.

Ma merupakan pendiri dan CEO dari Tencent Holdings, perusahaan internet yang sahamnya jadi favorit investor di pasar modal Tiongkok. Produk andalan Tencent adalah WeChat, aplikasi pesan instan yang ketenarannya mendunia.

WeChat menjadikan Lionel Messi, pesepakbola terbaik dunia 4 kali, sebagai bintang iklannya. Pengguna WeChat kini sudah melampaui angka 270 juta.

Selain WeChat, Tencent juga punya QQ, aplikasi pesan instan yang sangat hit di Negeri Paman Mao. Kemudian perusahaan ini juga membuat sejumlah game online seperti Legend of Yulong dan Legend of Xuanyuan.

Ma merupakan lulusan dari Shenzhen University dan kemudian mendirikan Tencent pada 1998. QQ merupakan produk pertama dari Tencent. Sampai September 2012, pengguna QQ mencapai 784 juta.

Baru-baru ini, Tencent mengembangkan sayap bisnis dengan mengakuisisi situs belanja elektronik raksasa di China, JD.com. Langkah ini diyakini banyak pihak untuk menandingi Alibaba, sang penguasa belanja online.

"Alibaba adalah perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok, mereka jadi penguasa pasar selama satu dekade terakhir. Sampai sekarang belum ada yang bisa menggoyang posisi tersebut,” kata Bryan wang, peneliti di lembaga konsultan Forrester Research seperti dikutip dari kantor berita BBC.

Namun Tencent menjadi penantang yang sangat merepotkan bagi Alibaba. Semakin banyak pengguna internet yang menggunakan telepon seluler, dan di sinilah Tencent masuk. Mereka sudah memiliki basis dan pengalaman yang matang dalam hal aplikasi ponsel.

“Tencent melakukan hal yang coba dilakukan oleh Alibaba. Tencent punya basis yang kuat, jadi mereka sepertinya mampu menjadi penantang Alibaba di puncak,” kata Wang.

Bahkan, sepertinya justru Alibaba yang terlihat panik menghadapi Tencent. Alibaba pun meluncurkan kompetitor WeChat, yaitu Laiwang. Mereka juga membeli saham di Weibo, yang merupakan Twitter-nya Tiongkok.

“Sepertinya Alibaba yang ketakutan, apalagi mereka akan segera IPO. Jack Ma (pemilik Alibaba) mungkin sedang putus asa,” kata Shaun Rein, direktur di China Market Research Group.




(hds/DES)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads