"Kami ini punya itikad baik. Kami berpikir, masak sih orang sudah sekarat begitu lama nggak bisa dibantu? Kita kan juga butuh. Tapi ini orang main ngaco, main politik dia. Pakai pengamat begini kan main politik. Membangun opini. Nggak usah main politik, cari duit dulu deh bank garansi 5% saja nggak bisa," tutur Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (26/5/2014).
Main politik yang dimaksud Ahok adalah, Jakarta Monorail dianggap Ahok telah menggiring emosi melalui media televisi. Isinya, kondisi Jakarta sudah macet dan membutuhkan monorel, namun ditolak oleh Pemprov DKI. Ahok merasa, Jakarta Monorail telah menekannya secara politis lewat iklan-iklannya di televisi.
Padahal, ujar Ahok, proyek monorel yang diusung sejak zaman Gubernur Sutiyoso ini, bertujuan untuk membuat sebuah proyek transportasi makro di Jakarta yang sudah sangat membutuhkan transportasi massal.
Saat itu, Jakarta Monorail sampai diberikan penjaminan oleh pemerintah pusat, namun tetap tidak ada bank yang mau membiayainya. Bahkan di zaman Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Jakarta Monorail dianggap gagal dan dihentikan proyeknya, sampai-sampai tiang-tiang monorel yang dibangun oleh Adhi Karya juga belum dibayar.
Namun, Pemprov DKI sekarang memberikan kesempatan kepada Jakarta Monoral untuk bekerja kembali. Namun, ternyata Jakarta Monoral meminta hak mengelola properti seluas 200 ribu meter persegi. Ini yang membuat Pemprov DKI belum melanjutkan kerjasamanya dengan Jakarta Monorail.
Ahok kecewa dengan Jakarta Monorail yang mengubah-ubah bentuk kerjasama bisnisnya dengan Pemprov DKI. Jakarta Monoral, ujar Ahok, meminta lahan 200 ribu meter persegi ini termasuk jalur hijau di wilayah Tomang dan Tanah Abang. Permintaan ini tidak bisa dipenuhi Ahok, karena itu perjanjian kerjasama Pemprov DKI dengan Jakarta Monorail tidak bisa dilanjutkan.
"Dia (Jakarta Monorail) sudah investasi segala macam, ya sekarang ngapain gua kena masuk penjara, sekarang belum salah aja lu udah jelek jelekin gua terus, udah bayar TV. Jakarta Monorail hebat itu udah iklan di TV, ini orang sudah main politik, dia sudah main politik sudah menekan saya," papar Ahok.