"Salah satu penyebab maraknya peredaran daging celeng yang digabung atau dicampur dengan daging sapi ini karena harga daging sapi masih mahal. Jadi dimanfaatkan oleh pedagang nakal untuk mengambil keuntungan," ucap Wakil Menteri Pertanian Rusmam Heriawan ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Rusman mengungkapkan, di beberapa daerah daging celeng ini walau sudah dipotong dan diberikan gratis, teta tidak ada yang mau, alias tidak laku.
"Ini kan masalah moral hazard, di mana-mana hal seperti ini sering terjadi, agar untungnya gede daging dioplos. Karena kalau daging celeng dijual eksklusif mana ada yang laku, atau dia jual daging celeng tapi bilangnya daging sapi, nggak mungkin pasti ketahuan dan nggak berani dia, tapi kalau dioplos nah itu susah ketahuannya," tutupnya.
Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementerian Pertanian, kemarin (18/6/2014) memusnahkan 13,7 ton daging celeng tidak layak konsumsi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Setelah proses pemusnahan terjadi, Barantan kembali menangkap ribuan kilogram daging celeng yang diduga ingin dijual ke Pulau Jawa.
"Kemarin sore sekitar pukul 17.00 WIB, Karantina Cilegon kembali menangkap 6.9 ton daging celeng. Daging tidak layak konsumsi ini ditangkap petugas karantina bersama petugas KSDA, PJR Tol dan Polres Serang," ungkap Kepala Sub Humas Balai Karantina Arief Cahyono.
Keseluruhan daging diangkut dengan angkutan jenis colt diesel dengan nomor polisi H 1886 AE tujuan Solo. Diduga puluhan kilogram daging celeng ini sengaja diselundupkan mengingat dekatnya bulan puasa.
Menurut catatan Barantan, pemasukan daging celeng melalui pintu masuk Merak, Cilegon terhitung sepanjang Januari hingga Desember 2013 sebanyak 14 kali, dengan total tangkapan 12 ton. Rinciannya 7.188 kg atau 7,1 ton ditangkap pada semester I-2013.
Sedangkan penangkapan daging celeng di semester II-2013 terhitung di November 2013 terjadi 3 kali, dengan total tangkapan 3,4 ton. Di Desember jumlah tangkapan sebanyak 1,5 ton sehingga totalnya 5 ton. Bengkulu, Jambi, Palembang dan Lampung adalah provinsi paling banyak memasok daging celeng.
(rrd/dnl)











































